Ilustrasi kereta cepat Jakarta-Bandung - - Foto: dok MI
Ilustrasi kereta cepat Jakarta-Bandung - - Foto: dok MI

Kota Bandung akan Buat Fasilitas Pendukung Kereta Cepat

Media Indonesia.com • 16 Februari 2022 11:42
Bandung: Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, akan membangun jalan layang (flyover) sepenjang 700 meter guna mengatasi lonjakan kendaraan saat Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) beroperasi.
 
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, bersama tim Direktorat Jenderal Perkerataapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Jawa Barat (Jabar), dan satuan kerja perangkat daerah terkait telah meninjau langsung titik lokasi yang akan dibangun flyover, pada Selasa, 15 Februari 2022.
 
"Pemerintah dan masyarakat perlu berkomitmen bersama untuk mencari solusi terbaik atas kendala-kendala yang akan terjadi di kemudian hari. Karena ada beberapa area yang harus kita bebaskan lahannya," kata Ema, Rabu, 16 Februari 2022.

Menurut Ema, ada kemungkinan merelokasi ruang usaha dan permukiman warga di lahan yang akan dibangun flyover. Ia bersama pihak terkait akan memastikan terlebih dulu skema relokasi.
 
Baca juga: 7 Daerah di Kalsel PPKM Level 3
 
"Jangan sampai masyarakat itu dirugikan," kata dia.
 
Lebih lanjut, Ema mengarahkan para camat dan lurah mendata jumlah warga yang terkena dampak dari pembangunan flyover. Mulai dari jenis usaha hingga jumlah rumah legal yang terdampak.
 
"Proses negosiasi ini yang harus dilakukan harus ada komitmen bersama karena ini berbicara tentang manfaat dan kepentingan jangka panjang. Jangan sampai kita menyelesaikan masalah dengan masalah," ungkapnya.
 
Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan DJKA Kemenhub Provinsi Jabar, Ari Yudanto, memaparkan, flyover Ciroyom akan mulai dibangun tahun ini dan ditargetkan selesai pada 2023. Skema jalur flyover ini akan dibuat berputar arah dari Arjuna ke Ciroyom. 
 
Dari hasil perhitungan bersama konsultan pembangunan, skema seperti ini akan lebih menghemat biaya konstruksi dan tidak terlalu banyak wilayah yang terkena dampak.
 
 

"Meski terkesan mendadak, tapi pembangunan flyover ini perlu dilakukan untuk menunjang alur waktu aktivasi KCJB. Sebab, KCJB akan diuji coba pada November nanti. Sedangkan, untuk target penggunaan operasional publiknya akan dilakukan pada Juni 2023. Maka, flyover ini memang perlu kita garap sesegera mungkin," jelasnya.
 
Menanggapi flyover yang akan melintasi wilayahnya, Lurah Ciroyom, Moch Agus F, mengaku akan ikut mengawal dan melakukan sosialisasi pada masyarakat terkait program ini.
 
Ia memastikan mendukung program pemerintah dan segera menyosialisasikan pada masyarakat, sehingga warga Ciroyom bisa secara utuh memahami pembangunan ini.
 
Baca juga: Strategi Surabaya Kebut Vaksinasi Booster
 
"Jika lahan yang akan digarap proyek flyover di sekitar Ciroyom 100 persen masih milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) tapi digunakan oleh masyarakat, kita perlu mengambil langkah penanganan dampak sosial kemasyarakatan sesuai dengan Perpres 62 tahun 2018. Ini akan kami koordinasikan bersama masyarakat juga KAI," ucapnya.
 
Salah satu warga Ciroyom, Sutedi, berharap, pembangunan flyover ini bisa menghadirkan solusi terbaik, tak hanya untuk proyek KCJB tapi juga bagi masyarakat sekitar.
 
Sebab, di titik yang nantinya akan dibangun flyover, kini menjadi sumber penghasilan bagi warga sekitar. Banyak warung-warung dan bengkel yang menopang hidup masyarakat di sana.
 
"Saya mendukung adanya pembangunan ini. Tapi, saya juga berhadap, jangan sampai masyarakat dirugikan. Meski memang tanah ini milik pemerintah, tapi kami juga memohon bisa diberikan solusi terbaik untuk masa depan hidup kami," tambahnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan