Gunungkidul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah mendistribusikan ratusan ribu liter air bersih ke berbagai titik. Dampak kekeringan diperkirakan meluas dan kebutuhan air bersih kian meningkat.
"Kami sudah melakukan dropping 76 tangki atau 380 ribu air bersih," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Gunungkidul Sumadi, Minggu, 23 Juni 2024.
Sebanyak 380 ribu liter air itu didistribusikan ke dua kecamatan, yakni Panggang dan Tepus. Di dua kecamatan itu masyarakat yang mendapat bantuan air bersih tersebar di 7 dusun.
"Mereka ini sudah sejak awal bulan (Juni) meminta dropping air. Sebagian masyarakat juga telah membeli (air) dari swasta," ujarnya.
Sumadi mengatakan masyarakat yang sudah mengajukan bantuan air bersih tersebut menjadi titik langganan terdampak langsung kemarau. Selain minim sumber air, wilayahnya juga tak ada akses air perpipaan, termasuk PDAM.
"Jadi sebagian memang mengandalkan air hujan yang ditampung. Saat kemarau seperti ini sudah pasti tidak ada masukan air di penampungannya," katanya.
Sumadi menyatakan total ada 100 ribu tangki air bersih disiapkan untuk memasok kebutuhan masyarakat terdampak kemarau 2024. Per tangkinya berkapasitas 5 ribu liter. Ia berharap kebutuhan air bersih bisa terpenuhi dengan keterlibatan sejumlah wilayah yang sudah mampu memenuhi kebutuhan warganya.
"Jadi biasanya memang ada kapanewon (kecamatan) yang sudah punya armada sendiri untuk dropping air. Pihak-pihak dari luar juga biasanya membantu. Kami akan mengirimkan bantuan menunggu permintaan warga," jelas dia.
Gunungkidul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah
mendistribusikan ratusan ribu liter air bersih ke berbagai titik. Dampak kekeringan diperkirakan meluas dan kebutuhan air bersih kian meningkat.
"Kami sudah melakukan
dropping 76 tangki atau 380 ribu air bersih," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Gunungkidul Sumadi, Minggu, 23 Juni 2024.
Sebanyak 380 ribu liter air itu didistribusikan ke dua kecamatan, yakni Panggang dan Tepus. Di dua kecamatan itu masyarakat yang mendapat bantuan air bersih tersebar di 7 dusun.
"Mereka ini sudah sejak awal bulan (Juni) meminta
dropping air. Sebagian masyarakat juga telah membeli (air) dari swasta," ujarnya.
Sumadi mengatakan masyarakat yang sudah mengajukan bantuan air bersih tersebut menjadi titik langganan terdampak langsung kemarau. Selain minim sumber air, wilayahnya juga tak ada akses air perpipaan, termasuk PDAM.
"Jadi sebagian memang mengandalkan air hujan yang ditampung. Saat kemarau seperti ini sudah pasti tidak ada masukan air di penampungannya," katanya.
Sumadi menyatakan total ada 100 ribu tangki air bersih disiapkan untuk memasok kebutuhan masyarakat terdampak kemarau 2024.
Per tangkinya berkapasitas 5 ribu liter. Ia berharap kebutuhan air bersih bisa terpenuhi dengan keterlibatan sejumlah wilayah yang sudah mampu memenuhi kebutuhan warganya.
"Jadi biasanya memang ada kapanewon (kecamatan) yang sudah punya armada sendiri untuk dropping air. Pihak-pihak dari luar juga biasanya membantu. Kami akan mengirimkan bantuan menunggu permintaan warga," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)