Flores Timur: Sebanyak 8 desa di bawah lereng Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami kesulitan air bersih.
Sumber mata air yang selama ini diandalkan untuk mendapat air kini banyak yang rusak tertimbun material vulkanis. Akibatnya, mereka beralih ke air sungai yang kotor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Desa-desa krisis air salah satunya Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Desa Dulipali yang berada persis di pinggir Jalan Trans Pulau Flores ini terkena dampak parah.
Tujuh desa berikutnya berada di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Hokeng Jaya, Desa Klatanlo, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Persiapan Nawokote B, Desa Boru, Desa Nawokote, dan Desa Pululera.
Saat ini, mereka harus rela berbagi air dari satu sumber mata air kecil saja. Sehingga untuk mendapat satu jeriken air bersih, mereka harus rela mengantre. Sekitar 1.000 jiwa warga terdampak kini hanya mengandalkan sumber mata air itu.
Pihak pemerintah kabupaten Flores Timur saat ini hanya mengandalkan 2 mobil tangki berkapasitas 10 ribu liter air untuk didistribusikan ke 8 desa yang terdampak krisis air bersih. Warga Berharap pemerintah daerah Flores Timur menambah Mobil tangki sehingga pendistribusian air bersih rata ke semua warga.
"Bantuan air bersih dari BPBD Flores Timur sudah mulai didistribusikan ke desa-desa terdampak. Kami berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan bantuan air bisa merata ke semua warga," ucap Camat Wulanggitang, Fredynandus Misenti Moat Aeng.
Flores Timur: Sebanyak 8 desa di bawah lereng Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami
kesulitan air bersih.
Sumber mata air yang selama ini diandalkan untuk mendapat air kini banyak yang rusak tertimbun material vulkanis. Akibatnya, mereka beralih ke air sungai yang kotor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Desa-desa krisis air salah satunya Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Desa Dulipali yang berada persis di pinggir Jalan Trans Pulau Flores ini terkena dampak parah.
Tujuh desa berikutnya berada di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Hokeng Jaya, Desa Klatanlo, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Persiapan Nawokote B, Desa Boru, Desa Nawokote, dan Desa Pululera.
Saat ini, mereka harus rela berbagi air dari satu sumber mata air kecil saja. Sehingga untuk mendapat satu jeriken air bersih, mereka harus rela mengantre. Sekitar 1.000 jiwa warga terdampak kini hanya mengandalkan sumber mata air itu.
Pihak pemerintah kabupaten Flores Timur saat ini hanya mengandalkan 2 mobil tangki berkapasitas 10 ribu liter air untuk didistribusikan
ke 8 desa yang terdampak krisis air bersih. Warga Berharap pemerintah daerah Flores Timur menambah Mobil tangki sehingga pendistribusian air bersih rata ke semua warga.
"Bantuan air bersih dari BPBD Flores Timur sudah mulai didistribusikan ke desa-desa terdampak. Kami berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan bantuan air bisa merata ke semua warga," ucap Camat Wulanggitang, Fredynandus Misenti Moat Aeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)