Cirebon: Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, merayakan Hari Pangan Sedunia ke 41 dengan cara melakukan panen padi bersama petani di Desa Jagapura Weta, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin 25 Oktober 2021. Kegiatan itu disaksikan langsung secara virtual oleh kedutaan berbagai negara serta Gubernur dan Kepala daerah se Indonesia.
Syahrul mengatakan, Indonesia selalu mampu mempertahankan ketahanan pangan. Syahrul mengucapkan terima kasih ke para petani di tengah adanya pandemi Covid-19.
"Melalui tema Pertanian Meningkat, Pangan Aman Ditengah Pandemik Krisis Global diharapkan mampu terus tumbuh bahkan berkontribusi pada PDB yang sangat kuat," kata Syahrul.
Dia menjelaskan, sektor pertanian pada tahun ini tumbuh sebesar 2,7 persen ketimbang sektor lain. Pasalnya kegiatan ekspor pertanian sebesar 15,4 persen di tahun 2020 yang melebihi ketimbang tahun sebelumnya.
Baca: NasDem DIY: Sektor Pertanian Bamper Ekonomi Nasional
"Dengan adanya peningkatan kegiatan ekspor itu harus menjadi konsolidasi anak bangsa, untuk memperhatikan ketahanan pangan karena sektor pertanian membuka lapangan pekerjaan yang besar. Bertani itu hebat dan jadi petani itu keren harus disampaikan kepada para pemuda," ungkap Syahrul.
Dia menjelaskan ke depan akan ada tantangan yakni krisis air bila terjadi kemarau. Maka pada hari pangan sedunia, Syahrul berpesan harus memanfaatkan air dengan bijak.
"Supaya ada ketersediaan air tetap terjaga, pemerintah daerah harus mengedukasi masyarakat untuk bisa menanam tanaman yang bisa menyimpan cadangan air di pekarangan rumah," kata Syahrul.
Krisis air itu, kata dia, disebabkan pemanasan global, apalagi dalam forum G20 saat ini negara-negara besar sudah meningkatkan kembali pertaniannya dengan terus melakukan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan.
"harus ada lembaga yang mengkoordinir dari setiap krisis," tutur Syahrul.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih menuturkan, komoditi beras di Kabupaten Cirebon selalu mengalami surplus yakni sebesar 90 ribu ton/tahun dan berkontribusi pada swasembada beras nasional.
Baca: Bantu Petani Gresik, ITS Ciptakan Mesin Pemipil Jagung Otomatis
"Pertanian di Kabupaten Cirebon memiliki andalan komoditi diantaranya beras 90 ribu ton/tahun, mangga 42 ribu ton/tahun dan bawang merah 36 ribu ton/tahun. Bahkan wilayah kami pun bisa melakukan kegiatan ekspor bawang merah 67 ton ke Singapura," kata dia.
Sektor pertanian di Kabupaten Cirebon, lanjut dia, bukan hanya bertanggungjawab sebagai lumbung gabah untuk daerah bahkan untuk tingkat nasional. Maka sampai hari ini Kabupaten Cirebon sebagai lumbung gabah nasional.
"572 ribu ton gabah giling di 93 ribu hektare jadi daerah kita masih tercatat sebagai lumbung gabah nasional. Hanya saja ada kendala ketersediaan air bagi pertanian terutama tanaman padi," tutup dia.
Cirebon: Menteri
Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, merayakan Hari Pangan Sedunia ke 41 dengan cara melakukan panen padi bersama petani di Desa Jagapura Weta, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin 25 Oktober 2021. Kegiatan itu disaksikan langsung secara virtual oleh kedutaan berbagai negara serta Gubernur dan Kepala daerah se Indonesia.
Syahrul mengatakan, Indonesia selalu mampu mempertahankan ketahanan pangan. Syahrul mengucapkan terima kasih ke para petani di tengah adanya pandemi Covid-19.
"Melalui tema Pertanian Meningkat, Pangan Aman Ditengah Pandemik Krisis Global diharapkan mampu terus tumbuh bahkan berkontribusi pada PDB yang sangat kuat," kata Syahrul.
Dia menjelaskan, sektor pertanian pada tahun ini tumbuh sebesar 2,7 persen ketimbang sektor lain. Pasalnya kegiatan ekspor pertanian sebesar 15,4 persen di tahun 2020 yang melebihi ketimbang tahun sebelumnya.
Baca: NasDem DIY: Sektor Pertanian Bamper Ekonomi Nasional
"Dengan adanya peningkatan kegiatan ekspor itu harus menjadi konsolidasi anak bangsa, untuk memperhatikan ketahanan pangan karena sektor pertanian membuka lapangan pekerjaan yang besar. Bertani itu hebat dan jadi petani itu keren harus disampaikan kepada para pemuda," ungkap Syahrul.
Dia menjelaskan ke depan akan ada tantangan yakni krisis air bila terjadi kemarau. Maka pada hari pangan sedunia, Syahrul berpesan harus memanfaatkan air dengan bijak.
"Supaya ada ketersediaan air tetap terjaga, pemerintah daerah harus mengedukasi masyarakat untuk bisa menanam tanaman yang bisa menyimpan cadangan air di pekarangan rumah," kata Syahrul.