Batu: Pengurus Cabang (PC) Pagar Nusa Kota Batu, Jawa Timur, menyebut giat pendidikan dan pelatihan (diklat) rekrutmen anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pencak silat Pagar Nusa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, tak pernah dikomunikasikan.
Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) Pagar Nusa Kota Batu, Musyrifin, mengatakan, Pagar Nusa UIN Malang tidak pernah berkoordinasi dengan Pagar Nusa Kota Batu, terkait kegiatan tersebut. Baik lewat surat maupun pesan singkat.
"Mereka tidak pernah WA (Whatsapp) atau datang ke kami sama sekali. Bahkan, pada lembaga mereka, UIN, saja juga tidak. Jadi mohon maaf, kami tidak bisa bertanggung jawab, ataupun memberikan keterangan secara pasti bagaimana kegiatan itu. Kami tidak tahu," katanya, Rabu, 10 Maret 2021.
Baca juga: 404,9 Kilogram Sabu Disita di Aceh Selama 2021
Musyrifin mengaku baru mengetahui informasi tentang dua mahasiswa UIN Malang yang tewas saat mengikuti diklat ketika dipanggil Polres Batu untuk dimintai keterangan. Padahal, sebelumnya seluruh kegiatan Pagar Nusa di Kota Batu selalu meminta izin terlebih dahulu.
"Setiap masuk ke Kota Batu selalu ada pemberitahuan. Event apa pun, sekecil apa pun. Tapi kali ini tidak ada. Mereka melintas saja, izin kepada kami, tidak ada sama sekali," ungkap dia.
PC Pagar Nusa Kota Batu menegaskan bakal mengizinkan setiap kegiatan yang diselenggarakan di Kota Batu. Namun dengan syarat ada pemberitahuan sebelumnya.
"Tanpa surat pun yang penting kami dikasih tahu, bukan dengan slonong boy. Karena kami tahu persis medan di Kota Batu, kalau mereka mau melakukan di Kota Batu, tolong tanya kepada kami. Mana yang aman, dan mana yang tidak," imbuhnya.
Musyrifin menjelaskan telah menjalin koordinasi dengan seluruh perguruan tinggi di kawasan Malang Raya. Namun, dalam kasus ini, mereka mengaku bahwa pihak kampus tidak tahu menahu.
"Karena ini bukan lewat kampus. Jadi kami tidak menyalahkan kampus. Mereka berkumpul juga di Karangploso, jadi tidak berkumpul di kampus, saya yakin mereka takut ketahuan civitas akademika yang lain. Khawatir tidak diperbolehkan," kata dia.
Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang sebelumnya dilaporkan meninggal saat mengikuti diklat rekrutmen anggota UKM pencak silat Pagar Nusa. Kegiatan diselenggarakan di Kota Batu, Jawa Timur, pada Jumat-Minggu, 5-7 Maret 2021.
Dua mahasiswa yang meninggalbernama Miftah Rizki Pratama dan Faisal Lathiful Fakhri. Miftah merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris Matematika, sedangkan Faisal adalah mahasiswa Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.
Batu: Pengurus Cabang (PC)
Pagar Nusa Kota Batu, Jawa Timur, menyebut giat pendidikan dan pelatihan (diklat) rekrutmen anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pencak silat Pagar Nusa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, tak pernah dikomunikasikan.
Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) Pagar Nusa Kota Batu, Musyrifin, mengatakan, Pagar Nusa UIN Malang tidak pernah berkoordinasi dengan Pagar Nusa Kota Batu, terkait kegiatan tersebut. Baik lewat surat maupun pesan singkat.
"Mereka tidak pernah WA (Whatsapp) atau datang ke kami sama sekali. Bahkan, pada lembaga mereka, UIN, saja juga tidak. Jadi mohon maaf, kami tidak bisa bertanggung jawab, ataupun memberikan keterangan secara pasti bagaimana kegiatan itu. Kami tidak tahu," katanya, Rabu, 10 Maret 2021.
Baca juga:
404,9 Kilogram Sabu Disita di Aceh Selama 2021
Musyrifin mengaku baru mengetahui informasi tentang dua mahasiswa UIN Malang yang tewas saat mengikuti diklat ketika dipanggil Polres Batu untuk dimintai keterangan. Padahal, sebelumnya seluruh kegiatan Pagar Nusa di Kota Batu selalu meminta izin terlebih dahulu.
"Setiap masuk ke Kota Batu selalu ada pemberitahuan.
Event apa pun, sekecil apa pun. Tapi kali ini tidak ada. Mereka melintas saja, izin kepada kami, tidak ada sama sekali," ungkap dia.
PC Pagar Nusa Kota Batu menegaskan bakal mengizinkan setiap kegiatan yang diselenggarakan di Kota Batu. Namun dengan syarat ada pemberitahuan sebelumnya.
"Tanpa surat pun yang penting kami dikasih tahu, bukan dengan
slonong boy. Karena kami tahu persis medan di Kota Batu, kalau mereka mau melakukan di Kota Batu, tolong tanya kepada kami. Mana yang aman, dan mana yang tidak," imbuhnya.