Banda Aceh: Narkoba jenis sabu seberat 404,9 kilogram dimusnahkan di lapangan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Aceh. Sabu tersebut merupakan barang bukti hasil operasi penegakan hukum sepanjang 2021.
Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada, mengatakan sabu juga didapat dari operasi gabungan Bareskrim Polri dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Aceh, Bea Cukai Aceh, BNN Aceh serta pihak terkait.
"Ratusan narkoba jenis sabu ini berasal dari kasus Bireun seberat 354,9 kilogram, Lhokseumawe dan Aceh Utara seberat 15 kilogram dan Aceh Timur seberat 46 kilogram," kata Wahyu di lokasi, Rabu, 10 Maret 2021.
Baca: Sumsel Kerahkan Seluruh Kekuatan Cegah Karhutla
Sebelum dimusnahkan ratusan kilogram sabu itu telah diuji sample keaslian narkoba oleh BPOM Banda Aceh dengan alat tes narkoba, kemudian dimusnahkan dengan cara dihancurkan menggunakan blender dan mesin pengaduk semen.
"Sudah setahun saya bertugas di Aceh, hampir satu ton sabu berhasil diungkap. Hari ini ada 404 kilogram, tahun lalu 469 kilogram. Dan ini jumlah yang sangat tidak sedikit," jelasnya.
Wahyu menuturkan satu sisi ada kebanggaan kepolisian di Aceh karena dapat mengungkap ratusan kilogram peredaran sabu. Namun di sisi lain timbul keprihatinan karena masih ada oknum masyarakat Aceh yang merusak generasi muda dengan narkoba.
"Pemberantasan narkoba bukan hanya penindakan, tetapi juga harus ada upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat agar tidak terlibat lagi peredaran dan penyalahgunaan narkoba," ungkapnya.
Sementara Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan pengungkapan berbagai kasus tersebut akan berdampak positif terhadap generasi muda di wilayahnya.
"Kita sadari, Aceh terancam jika pelaku bisnis narkoba tidak ditindak tegas, mungkin 15 tahun generasi muda Aceh akan rusak fisik dan mental," kata Nova.
Banda Aceh:
Narkoba jenis sabu seberat 404,9 kilogram dimusnahkan di lapangan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Aceh. Sabu tersebut merupakan barang bukti hasil operasi penegakan hukum sepanjang 2021.
Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada, mengatakan sabu juga didapat dari operasi gabungan Bareskrim Polri dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Aceh, Bea Cukai Aceh, BNN Aceh serta pihak terkait.
"Ratusan narkoba jenis sabu ini berasal dari kasus Bireun seberat 354,9 kilogram, Lhokseumawe dan Aceh Utara seberat 15 kilogram dan Aceh Timur seberat 46 kilogram," kata Wahyu di lokasi, Rabu, 10 Maret 2021.
Baca:
Sumsel Kerahkan Seluruh Kekuatan Cegah Karhutla
Sebelum dimusnahkan ratusan kilogram sabu itu telah diuji sample keaslian narkoba oleh BPOM Banda Aceh dengan alat tes narkoba, kemudian dimusnahkan dengan cara dihancurkan menggunakan blender dan mesin pengaduk semen.
"Sudah setahun saya bertugas di Aceh, hampir satu ton sabu berhasil diungkap. Hari ini ada 404 kilogram, tahun lalu 469 kilogram. Dan ini jumlah yang sangat tidak sedikit," jelasnya.
Wahyu menuturkan satu sisi ada kebanggaan kepolisian di Aceh karena dapat mengungkap ratusan kilogram peredaran sabu. Namun di sisi lain timbul keprihatinan karena masih ada oknum masyarakat Aceh yang merusak generasi muda dengan narkoba.
"Pemberantasan narkoba bukan hanya penindakan, tetapi juga harus ada upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat agar tidak terlibat lagi peredaran dan penyalahgunaan narkoba," ungkapnya.
Sementara Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan pengungkapan berbagai kasus tersebut akan berdampak positif terhadap generasi muda di wilayahnya.
"Kita sadari, Aceh terancam jika pelaku bisnis narkoba tidak ditindak tegas, mungkin 15 tahun generasi muda Aceh akan rusak fisik dan mental," kata Nova.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
