Probolinggo: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyebutkan sebanyak 1.858 kepala keluarga (KK) terdampak banjir kiriman yang menerjang tiga desa di kabupaten setempat pada Senin malam, 8 Maret 2021.
Tercatat empat desa di Kecamatan Dringu yang diterjang banjir yakni Desa Dringu, Desa Kedungdalem, Desa Kalirejo, dan Desa Tegalrejo, dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak 1.858 KK atau 5.748 jiwa. Namun data warga yang terdampak di Tegalrejo masih dalam proses penilaian.
Tidak hanya itu, banjir juga menyebabkan enam rumah dan tembok penahan tanah rusak. Serta 42 jiwa mengungsi di SDN Dringu 1 karena ketinggian air lebih dari satu meter.
Baca juga: Atasi Sampah, Lampung Berencana Bangun TPA Regional
"Hari ini banjir sudah surut, sehingga asesmen dan pembersihan masih terus dilakukan. Warga dibantu BPBD, TNI dan Polri melakukan kerja bakti membersihkan jalan yang dipenuhi lumpur akibat banjir," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Probolinggo, Tutug Edi Utomo, Selasa, 9 Maret 2021.
Menurutnya, banjir yang menerjang empat desa di Kecamatan Dringu merupakan banjir kiriman dari daerah di lereng Gunung Bromo. Karena saat terjadi banjir, di Kecamatan Dringu tidak hujan, namun beberapa kecamatan di wilayah selatan dan lereng Gunung Bromo hujan deras.
"Saat banjir yang terjadi pada Senin petang hingga malam bersamaan dengan air laut pasang, sehingga meluapnya Sungai Kedung Galeng diperparah dengan air laut pasang hingga membanjiri ribuan rumah warga," terang dia.
Hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi di wilayah hulu Kabupaten Probolinggo selama kurang lebih empat jam dan kondisi sedimentasi sungai yang tinggi, serta peningkatan debit sungai diduga menyebabkan permukiman tergenang banjir hingga ketinggian air 1,2 meter.
Ia menjelaskan petugas sempat mengevakuasi warga rentan yakni anak-anak dan lansia ke lokasi pengungsian di Kantor Kecamatan Dringu sebanyak 23 orang dan SDN Dringu 1 sebanyak 43 orang.
Untuk itu, lanjut dia, BPBD bersama sejumlah pihak tetap membuka dapur umum untuk mendistribusikan makanan kepada warga yang terdampak banjir dan melakukan pengobatan massal, serta perahu karet tetap disiagakan di sisi timur dan barat sungai untuk mengantisipasi banjir susulan.
"Kami juga distribusikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir dan mengoptimalisasi fungsi pos lapangan di Kecamatan Dringu," jelasnya.
Berdasarkan pantauan BPBD Probolinggo, hujan intensitas ringan hingga deras terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo bagian selatan pada Selasa.
"Beberapa kecamatan yang diguyur hujan yakni Kecamatan Tongas, Dringu, Sumberasih, Kotaanyar, Lumbang, Pakuniran, Wonomerto, Tegalsiwalan, Gading, Leces, Kuripan, Krucil, dan Tiris. Sumber hujan intensitas ringan hingga deras," jelas Tutug.
Probolinggo: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyebutkan sebanyak 1.858 kepala keluarga (KK)
terdampak banjir kiriman yang menerjang tiga desa di kabupaten setempat pada Senin malam, 8 Maret 2021.
Tercatat empat desa di Kecamatan Dringu yang diterjang banjir yakni Desa Dringu, Desa Kedungdalem, Desa Kalirejo, dan Desa Tegalrejo, dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak 1.858 KK atau 5.748 jiwa. Namun data warga yang terdampak di Tegalrejo masih dalam proses penilaian.
Tidak hanya itu, banjir juga menyebabkan enam rumah dan tembok penahan tanah rusak. Serta 42 jiwa mengungsi di SDN Dringu 1 karena ketinggian air lebih dari satu meter.
Baca juga:
Atasi Sampah, Lampung Berencana Bangun TPA Regional
"Hari ini banjir sudah surut, sehingga asesmen dan pembersihan masih terus dilakukan. Warga dibantu BPBD, TNI dan Polri melakukan kerja bakti membersihkan jalan yang dipenuhi lumpur akibat banjir," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Probolinggo, Tutug Edi Utomo, Selasa, 9 Maret 2021.
Menurutnya, banjir yang menerjang empat desa di Kecamatan Dringu merupakan banjir kiriman dari daerah di lereng Gunung Bromo. Karena saat terjadi banjir, di Kecamatan Dringu tidak hujan, namun beberapa kecamatan di wilayah selatan dan lereng Gunung Bromo hujan deras.
"Saat banjir yang terjadi pada Senin petang hingga malam bersamaan dengan air laut pasang, sehingga meluapnya Sungai Kedung Galeng diperparah dengan air laut pasang hingga membanjiri ribuan rumah warga," terang dia.
Hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi di wilayah hulu Kabupaten Probolinggo selama kurang lebih empat jam dan kondisi sedimentasi sungai yang tinggi, serta peningkatan debit sungai diduga menyebabkan permukiman tergenang banjir hingga ketinggian air 1,2 meter.