Konsumsi BBM dan LPG Diprediksi Meningkat saat Nataru
Daviq Umar Al Faruq • 22 Desember 2020 16:43
Malang: Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) diprediksi mengalami peningkatan selama periode Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Guna memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi, PT Pertamina (Persero) Marketing Region Jatimbalinus membentuk tim satuan tugas pemantauan.
Executive General Manager Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, CD Sasongko, mengatakan, Satgas Nataru akan memastikan pelayanan maksimal dalam mengoordinasi dan memantau kelancaran penyaluran BBM serta elpiji LPG. Saat ini pasokan kedua barang tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Baca juga: 4 Mahasiswa Pelaku Demo Rusuh di Semarang Mulai Diadili
"Jika diperlukan, penyaluran BBM dan elpiji akan ditambah sesuai kebutuhan. Sementara untuk produk subsidi dan penugasan dari pemerintah akan disesuaikan dengan kuota yang sudah ditetapkan," katanya, Selasa, 22 Desember 2020.
Selama masa Satgas Nataru 2020-2021, konsumsi BBM jenis Gasoline seperti Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite, dan Premium diprediksi meningkat 5,1 persen ketimbang konsumsi harian normal, yaitu dari 16.982 kiloliter (kl) menjadi 17.850 kl.
Sementara untuk konsumsi BBM jenis Gasoil yakni Dex, Dexlite, dan Biosolar, diperkirakan turun 4,1 persen dari konsumsi harian normal, yaitu dari 7.520 kl menjadi 7.210 kl.
"Untuk konsumsi harian elpiji tiga kilogram bersubsidi, di wilayah Jawa Timur pada periode tersebut diperkirakan meningkat sebanyak enam persen, dari 4.110 metrik ton menjadi 4.360 MT.
Kemudian, lanjut dia, di wilayah Bali, konsumsi elpiji tiga kilogram bersubsidi diperkirakan bertambah empat persen, dari 630 MT menjadi 660 MT. Demikian juga untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), konsumsi harian elpiji tiga kilogram bersubsidi akan meningkat sebanyak sembilan persen, dari 350 MT menjadi 380 MT.
Sementara untuk produk elpiji BrightGas nonsubsidi secara total di wilayah Jatimbalinus diprediksi mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi harian normal yaitu dari 240 MT menjadi 260 MT per harinya.
Sasongko menjelaskan, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan naiknya konsumsi BBM jenis Gasoline dan konsumsi elpiji sektor rumah tangga. Yakni kembali maraknya aktivitas ekonomi masyarakat, UKM, pusat perbelanjaan yang sempat terhenti akibat pandemi covid-19, dan mulai ramainya aktivitas persiapan masyarakat jelang Nataru.
"Kondisi ini sudah kami antisipasi, karenanya saat ini kami telah menyiapkan proyeksi penyaluran fakultatif terutama wilayah yang menjadi tujuan mudik dan tujuan wisata untuk disalurkan menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021," jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, di wilayah Bali, konsumsi elpiji tiga kilogram bersubsidi diperkirakan bertambah empat persen, dari 630 MT menjadi 660 MT. Demikian juga untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), konsumsi harian elpiji tiga kilogram bersubsidi akan meningkat sebanyak sembilan persen, dari 350 MT menjadi 380 MT.
Sementara untuk produk elpiji BrightGas nonsubsidi secara total di wilayah Jatimbalinus diprediksi mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi harian normal yaitu dari 240 MT menjadi 260 MT per harinya.
Sasongko menjelaskan, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan naiknya konsumsi BBM jenis Gasoline dan konsumsi elpiji sektor rumah tangga. Yakni kembali maraknya aktivitas ekonomi masyarakat, UKM, pusat perbelanjaan yang sempat terhenti akibat pandemi covid-19, dan mulai ramainya aktivitas persiapan masyarakat jelang Nataru.
"Kondisi ini sudah kami antisipasi, karenanya saat ini kami telah menyiapkan proyeksi penyaluran fakultatif terutama wilayah yang menjadi tujuan mudik dan tujuan wisata untuk disalurkan menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)