Jalan Penghubung Dua Desa di Banjarnegara Ambles
Antara • 19 Desember 2020 11:31
Banjarnegara: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, menginformasikan ruas jalan yang menghubungkan Desa Suwidak dan Desa Bantar ambles setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat, 18 Desember 2020.
"Sebelumnya ruas jalan tersebut sudah mengalami kerusakan karena pergerakan tanah yang terjadi pada awal Desember, namun hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan kondisi pagi ini makin parah hingga mencapai radius 50 meter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Budi Wahyono, Sabtu, 19 Desember 2020.
Dia menjelaskan tim gabungan terus melakukan penanganan di lokasi kejadian di Kecamatan Wanayasa itu meskipun intensitas curah hujan masih sangat tinggi.
"Berdasarkan pengecekan diketahui bahwa terdapat retakan pada badan jalan dengan kedalaman satu hingga 2,5 meter dan dimungkinkan terus berkembang jika hujan intensitas tinggi terus mengguyur," ujarnya.
Baca juga: Herman Deru Bawa Sumsel Jadi Provinsi Terinovatif 2020
Dia mengatakan selain kendala cuaca, medan yang sulit di wilayah perbukitan dengan kondisi jalan yang terputus juga menjadi kendala bagi tim gabungan yang berada di lokasi kejadian bencana.
"Kondisi jalan ambles sangat berbahaya sehingga untuk sementara ini tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat," sambung dia.
Kondisi terputusnya akses jalan tersebut, kata dia, telah mengakibatkan Desa Suwidak terisolasi untuk sementara waktu. Bahkan, kata dia, kerusakan jalan tersebut turut menganggu aktivitas penanganan dan kelancaran mobilitas pejalan kaki.
"Dengan demikian mobilitas tim tanggap darurat dan para relawan di lokasi bencana juga menjadi terhambat," ungkapnya.
Untuk mengatasi hal itu, BPBD Banjarnegara dibantu unsur lain terus berupaya melakukan penanganan di lokasi kejadian bencana.
"Pagi ini tim tanggap darurat dari BPBD dan unsur lainnya sudah bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan. Upaya perbaikan jalan terus dilakukan dengan bantuan alat berat atau manual dan pengecoran."
Sementara itu, menurut data dari BPBD Banjarnegara tercatat ada 33 bencana tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah setempat sejak Kamis, 3 Desember 2020.
Lokasi longsor tersebar di 13 kecamatan, yakni Kecamatan Bawang, Klampok, Pagedongan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, dan Susukan.
Baca juga: Program PJU Tenaga Surya Target Pelosok Desa Terang?
Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie, mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca diketahui bahwa ada peningkatan potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga hingga beberapa hari ke depan.
"Ada potensi hujan yang juga disertai dengan angin kencang dan petir, peluang hujan diprakirakan meningkat saat menjelang sore hingga malam hari," papar Setyoajie.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terutama jika turun hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang cukup lama.
"Terutama bagi mereka yang tinggal di perbukitan atau lereng atau lokasi yang rawan longsor dan pergerakan tanah," jelasnya.
Banjarnegara: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, menginformasikan ruas jalan yang menghubungkan Desa Suwidak dan Desa Bantar ambles setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat, 18 Desember 2020.
"Sebelumnya ruas jalan tersebut sudah mengalami kerusakan karena pergerakan tanah yang terjadi pada awal Desember, namun hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan kondisi pagi ini makin parah hingga mencapai radius 50 meter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Budi Wahyono, Sabtu, 19 Desember 2020.
Dia menjelaskan tim gabungan terus melakukan penanganan di lokasi kejadian di Kecamatan Wanayasa itu meskipun intensitas curah hujan masih sangat tinggi.
"Berdasarkan pengecekan diketahui bahwa terdapat retakan pada badan jalan dengan kedalaman satu hingga 2,5 meter dan dimungkinkan terus berkembang jika hujan intensitas tinggi terus mengguyur," ujarnya.
Baca juga: Herman Deru Bawa Sumsel Jadi Provinsi Terinovatif 2020
Dia mengatakan selain kendala cuaca, medan yang sulit di wilayah perbukitan dengan kondisi jalan yang terputus juga menjadi kendala bagi tim gabungan yang berada di lokasi kejadian bencana.
"Kondisi jalan ambles sangat berbahaya sehingga untuk sementara ini tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat," sambung dia.
Kondisi terputusnya akses jalan tersebut, kata dia, telah mengakibatkan Desa Suwidak terisolasi untuk sementara waktu. Bahkan, kata dia, kerusakan jalan tersebut turut menganggu aktivitas penanganan dan kelancaran mobilitas pejalan kaki.
"Dengan demikian mobilitas tim tanggap darurat dan para relawan di lokasi bencana juga menjadi terhambat," ungkapnya.
Untuk mengatasi hal itu, BPBD Banjarnegara dibantu unsur lain terus berupaya melakukan penanganan di lokasi kejadian bencana.
"Pagi ini tim tanggap darurat dari BPBD dan unsur lainnya sudah bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan. Upaya perbaikan jalan terus dilakukan dengan bantuan alat berat atau manual dan pengecoran."
Sementara itu, menurut data dari BPBD Banjarnegara tercatat ada 33 bencana tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah setempat sejak Kamis, 3 Desember 2020.
Lokasi longsor tersebar di 13 kecamatan, yakni Kecamatan Bawang, Klampok, Pagedongan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, dan Susukan.
Baca juga:
Program PJU Tenaga Surya Target Pelosok Desa Terang?
Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie, mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca diketahui bahwa ada peningkatan potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga hingga beberapa hari ke depan.
"Ada potensi hujan yang juga disertai dengan angin kencang dan petir, peluang hujan diprakirakan meningkat saat menjelang sore hingga malam hari," papar Setyoajie.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terutama jika turun hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang cukup lama.
"Terutama bagi mereka yang tinggal di perbukitan atau lereng atau lokasi yang rawan longsor dan pergerakan tanah," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)