Bangkai kapal yang terbakar di Dermaga Batre, Cilacap. ANTARA/HO-HNSI CIlacap
Bangkai kapal yang terbakar di Dermaga Batre, Cilacap. ANTARA/HO-HNSI CIlacap

636 ABK Menganggur usai Kebakaran Kapal Nelayan di Cilacap

Antara • 16 Mei 2022 18:23

Ia mengharapkan pengembalian pinjaman lunak tersebut dapat diangsur paling tidak setelah kapal yang baru dibangun itu melaut selama dua bulan, sehingga telah ada penghasilan.
 
Kendati demikian, dia mengaku belum menerima informasi lebih lanjut mengenai kapan pemilik kapal yang terbakar dapat mengakses pinjaman lunak tersebut.
 
"Nanti setelah selesai evakuasi bangkai kapal, saya akan coba komunikasikan dengan KKP. Saat ini, kami masih fokus terhadap evakuasi bangkai kapal," katanya.

Menurut dia, HNSI dan kelompok sukarelawan nelayan kewalahan dalam proses evakuasi bangkai kapal yang terbakar karena tidak adanya bantuan dari berbagai pihak.
 
"Saya heran kalau ada banjir atau bencana lainnya di darat, hampir semua aparatnya turun untuk menangani hingga selesai, tapi di sini enggak ada (hanya saat kejadian kebakaran). Ada apa kalau kayak begini," ujar Sarjono.
 
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Puluhan Kapal di Cilacap
 
Kebakaran puluhan kapal nelayan tersebut pertama kali terjadi pada salah satu kapal yang sedang bersandar di Dermaga Batre pada Selasa, 3 Mei 2022, pukul 17.10 WIB, yang diawali dengan ledakan dari kapal tersebut.
 
Tidak lama kemudian, kobaran api merambat ke kapal-kapal lain yang sedang bersandar di Dermaga Batre. Bahkan, kebakaran meluas hingga Dermaga Wijayapura (tempat penyeberangan khusus menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan) yang letaknya berdekatan dengan Dermaga Batere.
 
Akibat kejadian tersebut, seorang ABK mengalami luka bakar hingga 25 persen khususnya di wajah, leher, lengan bawah sebelah kanan dan kiri, serta punggung tungkai kanan dan kiri, sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap.
 
Korban atas nama Yatiman, 44, warga Jalan Logawa Nomor 45 RT 02 RW 03, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, diketahui terkena ledakan mesin saat bekerja di atas kapal.
 
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan, jumlah kapal pencari ikan yang terbakar mencapai 54 unit termasuk sebuah kapal tunda (tugboat) milik PT Pelindo III (Persero), dengan total kerugian akibat kebakaran mencapai Rp162 miliar. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan