Jepara: Setiap hari Kanal Budiarto tak pernah jauh dari kamera foto. Tiap sudut rumah sakit umum daerah (RSUD) Kartini Jepara, Jawa Tengah, dia abadikan. Begitu juga tiap peristiwa yang terjadi di rumah sakit pelat merah itu.
Kanal mulai ditugaskan di bidang hubungan masyarakat (humas) RSUD Kartini pada 2019. Sebelumnya, sejak 2007 dia ditempatkan bagian teknisi pendingin ruangan.
“Baru setahun di humas, terus ada pandemi covid-19. Awal-awal pandemi memotret persiapan ruang isolasi pasien covid-19. Waktu itu belum ada pasien covid yang dirawat,” ujar Kanal, ditemui di RSUD Kartini, Rabu, 7 April 2021.
Baca juga: Forkopimda-FKUB Bogor Komitmen Memerangi Terorisme
Sebelum ditemukan kasus positif covid-19 di Kota Ukir, Kanal mengaku masih nyaman memotret di lingkungan rumah sakit. Tak ada rasa was-was yang menghantui. Namun, kondisi itu berubah setelah RSUD merawat pasien covid-19 dan seorang tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Kartini terkonfirmasi positif covid-19.
“Kalau mau motret (di ruang isolasi) harus pakai APD (alat pelindung diri) lengkap. Kamera juga harus dibungkus, jadi memilih memotret dari jauh,” kata Kanal, yang juga seorang Slanker.
Sepanjang pandemi covid-19 pada 2020, momentum yang hingga kini masih melekat di ingatan Kanal, yaitu tes usap massal dan rapid tes bagi seluruh karyawan RSUD Kartini. Tes digelar setelah sejumlah nakes terkonfirmasi positif covid-19 dan beberapa nakes meninggal akibat virus itu.
“Waktu swab massal saya motret, setelah itu saya harus isolasi karena hasil rapid saya reaktif. Dua minggu saya isolasi di rumah dinas dokter, sampai ada upacara pemberangkatan jenazah nakes yang meninggal karena covid saya tidak bisa memotret karena masih isolasi,” ujar dia.
Fan band Slank sejak bangku SMP itu pun akhirnya sudah menerima vaksin covid-19 dua dosis. Pengakuannya, aktivitas memotret tak lagi dihantui rasa was-was akan penularan penyakit. Kanal pun mengaku tak merasakan perubahan negatif pada dirinya.
“Alhamdulillah sampai sekarang baik-baik saja tidak ada masalah. Sekarang kalau memotret lebih tenang, tapi ya tetap protokol kesehatan,” terang Kanal.
Foto momen-momen selama pandemi covid-19 sejak 2020 sampai saat ini masih disimpan. Kanal pun berencana menggelar pameran foto bertema covid-19.
“Foto tes swab, persiapan ruangan, permeriksaan suhu badan, pasien, pemakaman pasien covid, sampai vaksinasi semuanya masih ada. Kepingin pameran foto covid kalau pandemi sudah selesai,” harap dia.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Jepara: Setiap hari Kanal Budiarto tak pernah jauh dari kamera foto. Tiap sudut rumah sakit umum daerah (RSUD)
Kartini Jepara, Jawa Tengah, dia abadikan. Begitu juga tiap peristiwa yang terjadi di rumah sakit pelat merah itu.
Kanal mulai ditugaskan di bidang hubungan masyarakat (humas) RSUD Kartini pada 2019. Sebelumnya, sejak 2007 dia ditempatkan bagian teknisi pendingin ruangan.
“Baru setahun di humas, terus ada pandemi covid-19. Awal-awal pandemi memotret persiapan ruang isolasi pasien covid-19. Waktu itu belum ada pasien covid yang dirawat,” ujar Kanal, ditemui di RSUD Kartini, Rabu, 7 April 2021.
Baca juga:
Forkopimda-FKUB Bogor Komitmen Memerangi Terorisme
Sebelum ditemukan kasus positif covid-19 di Kota Ukir, Kanal mengaku masih nyaman memotret di lingkungan rumah sakit. Tak ada rasa was-was yang menghantui. Namun, kondisi itu berubah setelah RSUD merawat pasien covid-19 dan seorang tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Kartini terkonfirmasi positif covid-19.
“Kalau mau motret (di ruang isolasi) harus pakai APD (alat pelindung diri) lengkap. Kamera juga harus dibungkus, jadi memilih memotret dari jauh,” kata Kanal, yang juga seorang Slanker.
Sepanjang pandemi covid-19 pada 2020, momentum yang hingga kini masih melekat di ingatan Kanal, yaitu tes usap massal dan rapid tes bagi seluruh karyawan RSUD Kartini. Tes digelar setelah sejumlah nakes terkonfirmasi positif covid-19 dan beberapa nakes meninggal akibat virus itu.
“Waktu swab massal saya motret, setelah itu saya harus isolasi karena hasil rapid saya reaktif. Dua minggu saya isolasi di rumah dinas dokter, sampai ada upacara pemberangkatan jenazah nakes yang meninggal karena covid saya tidak bisa memotret karena masih isolasi,” ujar dia.