Spanduk Bergambar Komandan Kodim Sukoharjo Bersama Prabowo-Gibran. (Istimewa)
Spanduk Bergambar Komandan Kodim Sukoharjo Bersama Prabowo-Gibran. (Istimewa)

Heboh Spanduk Gambar Komandan Kodim Sukoharjo bersama Prabowo-Gibran

Triawati Prihatsari • 12 Januari 2024 11:09
Sukoharjo: Sejumlah spanduk bergambarkan Komandan Kodim (Dandim) 0726/Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi, bersanding dengan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ditemukan di beberapa titik di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Terlihat juga tulisan Selamat dan Sukses pada spanduk tersebut.
 
Diketahui, spanduk tersebut terpasang di antaranya di kawasan persawahan di Kecamatan Bendosari dan Kecamatan Sukoharjo Kota. Adanya spanduk tersebut ramai di media sosial dan telah dilaporkan kepada Bawaslu Sukoharjo.
 
"Kami menerima laporan dari warga terkait adanya spanduk itu pada Selasa, 9 Januari 2024. Usai menerima laporan, kami langsung menertibkan dan mengamankan, karena kami menganggap ada upaya memecah belah di Sukoharjo," ujar Ketua Bawaslu Kabupaten Sukoharjo Rochmad Basuki, di Sukoharjo, Jumat, 12 Januari 2024.

Menurutnya, Dandim Slamet Riyadi juga telah memberikan klarifikasi ke kantor Bawaslu Sukoharjo. Dalam klarifikasinya, ia memastikan bahwa pihaknya netral.
 
Baca juga: Khofifah Merapat ke TKN Prabowo-Gibran

"Pak Dandim juga memastikan bahwa pihaknya tidak memerintahkan kepada siapapun untuk memasang APK itu," imbuhnya. 
 
Di sisi lain, Slamet menegaskan spanduk bergambar foto dirinya dengan Prabowo-Gibran yang viral di media sosial tersebut merupakan fitnah dan berita bohong.  
 
"Spanduk atau apk tersebut adalah fitnah yang ditujukan pada saya. Kemudian itu merupakan hoaks yang sengaja diciptakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk mendiskreditkan atau memojokkan institusi TNI," ungkapnya. 
 
Ia menambahkan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI. Namun ia menegaskan sebagai seorang TNI, fokus tugasnya adalah untuk menjaga kedaulatan negara. Keutuhan wilayah NKRI, keselamatan bangsa, dan tumpah darah Indonesia. 
 
"Bisa jadi ada upaya untuk memecah belah persatuan anak bangsa. Khususnya di Kabupaten Sukoharjo. Saya tegaskan kembali bahwa netralitas TNI adalah hal yang mutlak yang harus dijaga. TNI harus netral, TNI tidak boleh terlibat politik praktis baik secara langsung," ucapnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan