Gunungkidul: Jemaah Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta merayakan iduladha pada Minggu, 16 Juni 2024. Ratusan jemaah kelompok tersebut melaksanakan salat id, salah satunya di Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari.
Ketua MTA Cabang Wonosari, Zuhri, mengatakan keputusan melaksanaan salat id didasarkan kegiatan wukuf di Arafah, Arab Saudi, yang laksanakan hari ini. Meskipun, hal itu berbeda dengan ketetapan pemerintah dan Muhammadiyah yang melaksanakan salat id besok..
"Kami mengikuti yang melaksanakan ibadah haji di Makkah, kami mengikuti di sana," katanya setelah salat id.
Zuhri mengungkapkan ada sekitar 400 jemaah MTA di Kabupaten Gunungkidul yang merayalan iduladha hari ini. Mereka tersebar di Kecamatan Karangmojo, Playen, Paliyan, Semanu, dan Wonosari. Adapun jumlah jemaah di Wonosari sebanyak 60 orang.
"Ditambah jemaah mustamik, mereka yang mengikuti salat iduladha tapi belum menjadi warga di sini," kata dia.
Ia mengatakan pemotongan hewan kurban akan dilaksanakan esok hari atau Senin, 17 Juni 2024. Hal ini sebagai sikap menghormati masyarakat yang belum merayakan hari ini.
Sementara, Bimas Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupatem Gunungkidul, Zuhdan Aris mengatakan perbedaan yang terjadi saat ini karena perbedaan cara penentuan. Seperti Muhammadiyah dan pemerintah yang baru merayakan iduladha besok. Bahkan pemerintah juga menentukan perayaan hari besar islam berdasarkan kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
"Tetapi ada yang berpendapat awal bulan mengikuti ketentuan Arab Saudi seperti yang dilakukan MTA mengikuti kalender Arab Saudi, sehingga kadang kadang bersamaan dengan pemerintah RI kadang kadang berbeda," ujarnya.
Terlepas adanya perbedaan, ia berharap masyarakat bisa menyikapi dengan baik. Ia mengatakan sesama umat islam harus bertolerànsi dan menghargai adanya perbedaan itu.
Gunungkidul: Jemaah
Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta merayakan iduladha pada Minggu, 16 Juni 2024. Ratusan jemaah kelompok tersebut melaksanakan salat id, salah satunya di Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari.
Ketua MTA Cabang Wonosari, Zuhri, mengatakan keputusan melaksanaan salat id didasarkan kegiatan wukuf di Arafah, Arab Saudi, yang laksanakan hari ini. Meskipun, hal itu berbeda dengan ketetapan pemerintah dan Muhammadiyah yang melaksanakan salat id besok..
"Kami mengikuti yang melaksanakan ibadah haji di Makkah, kami mengikuti di sana," katanya setelah salat id.
Zuhri mengungkapkan ada sekitar 400 jemaah MTA di Kabupaten Gunungkidul yang merayalan iduladha hari ini. Mereka tersebar di Kecamatan Karangmojo, Playen, Paliyan, Semanu, dan Wonosari. Adapun jumlah jemaah di Wonosari sebanyak 60 orang.
"Ditambah jemaah mustamik, mereka yang mengikuti salat iduladha tapi belum menjadi warga di sini," kata dia.
Ia mengatakan pemotongan hewan kurban akan dilaksanakan esok hari atau Senin, 17 Juni 2024. Hal ini sebagai sikap menghormati masyarakat yang belum merayakan hari ini.
Sementara, Bimas Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupatem Gunungkidul, Zuhdan Aris mengatakan perbedaan yang terjadi saat ini karena perbedaan cara penentuan. Seperti Muhammadiyah dan pemerintah yang baru merayakan iduladha besok. Bahkan pemerintah juga menentukan perayaan hari besar islam berdasarkan kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
"Tetapi ada yang berpendapat awal bulan mengikuti ketentuan Arab Saudi seperti yang dilakukan MTA mengikuti
kalender Arab Saudi, sehingga kadang kadang bersamaan dengan pemerintah RI kadang kadang berbeda," ujarnya.
Terlepas adanya perbedaan, ia berharap masyarakat bisa menyikapi dengan baik. Ia mengatakan sesama umat islam harus bertolerànsi dan menghargai adanya perbedaan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)