"Hari ini jemaah yang mengikuti salat Iduladha sekitar 35 ribu orang. Mereka berasal dari seluruh cabang MTA di Solo dan sekitarnya. Kami ada kebijakan jika ada masyarakat yang menggelar salat di sekitarnya, silakan mengikuti, kalau tidak maka bisa ke sini. Namun jika terlalu jauh, bisa dikumpulkan untuk menggelar salat sendiri di tanah lapang," ujar Ketua Panitia salat Iduladha MTA, Suprapto, di Solo, usai salat.
Menurutnya, waktu salat MTA maju sehari dari pemerintah tidak terkait dengan pilihan. Ia mengatakan, MTA mengacu pada wukuf di Arab Saudi dalam menentukan waktu Salat Iduladha.
Diketahui, pemerintah menetapkan Hari Raya Iduladha 2024 pada Senin, 17 Juni 2024. Ia menambahkan, MTA melakukan penetapan sesuai penetapan 1 Dzulhijjah oleh Arab Saudi yang berpedoman saat jemaah haji menjalankan ibadah wukuf di Arafah maka saat itu juga umat Islam menjalankan puasa Arafah.
Baca juga: Jelang Iduladha, Pemprov Jabar Gelar Operasi Pasar di Cirebon |
"Ketika setelah puasa Arafah kita menjalankan Id Adha (idul adha) jadi ini bukan pembeda, bukan. Dari dulu MTA sudah 52 tahun seperti ini (mengikuti Arab Saudi). Ada wukuf disunahkan puasa Arafah," bebernya.
Sementara itu untuk penyembelihan hewan kurban, MTA memusatkannya di beberapa lokasi di Solo. Selain itu, daging kurban juga akan diantarkan ke rumah masing-masing jemaah.
"Jadi memang seperti itu, jemaah tidak perlu mengikuti penyembelihan. Nanti akan dibagikan ke rumahnya masing-masing dengan menggunakan besek. Tidak hanya jemaah, pembagian hewan kurban juga diberikan pada masyarakat sekitar majelis," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id