Surabaya: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, bersama Forkopimda dan Kapolda Jatim, Irjen Mohammad Fadil Imran, menggelar Deklarasi Jogo Suroboyo Damai di Balai Kota Surabaya, Surabaya, Jawa Timur. Acara diikuti kelompok elemen masyarakat se-Surabaya, digelar secara virtual.
Risma mengungkap, kondisi pandemi covid-19 di Surabaya berangsur membaik. Lantaran jumlah pasien sembuh meningkat, dan kasus covid-19 semakin terkendali.
"Untuk masyarakat tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, agar Surabaya segera bebas dari pandemi," ucap Risma, Selasa, 20 Oktober 2020.
Dia menyakini, kondisi pandemi makin baik akan berimbas baik untuk pertumbuhan ekonomi. Dia menerangkan, bila perekonomian tidak berputar, akan banyak pengangguran.
"Banyak pengangguran yang berdampak pada kota menjadi tidak aman," imbuhnya.
Baca: Pasien Covid-19 di Kabupaten Bekasi Tersisa 152 Kasus
Dia menuturkan, butuh keterlibatan masyarakat demi menjaga Kota Pahlawan tetap aman dan nyaman. Dia mengingatkan warga untuk turut mengamankan wilayahnya, bila ada aksi di Surabaya yang berasal dari berbagai kota di Jawa Timur.
"Mari bapak ibu kita jaga kota kita bersama-sama. Minimal bapak ibu sekalian menjaga kampungnya masing-masing," ungkapnya.
Terlebih, kata dia, ongkos membangun kota berasal dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Sehingga, ketika kota dirusak, maka perbaikan pun dari pajak.
"Ini berkaca pada pengalaman aksi sebelumnya. Bayangkan, saat kemarin itu beberapa unit kamera CCTV rusak, bola-bola (pedestrian) dan fasilitas publik lainnya juga rusak termasuk tempat sampah. Maka dari kerusakan itu, uang panjenengan (anda) yang akan kita pakai," pesannya.
Baca: Pemprov Jateng Prioritaskan Tenaga Kesehatan pada Vaksinasi Tahap Pertama
Pada kesempatan itu, ia juga meminta para orang tua menjaga anak-anaknya dari pengaruh yang tidak benar. Pasalnya, banyak anak di bawah umur terlibat aksi yang kemudian ditangkap kepolisian.
"Kalau ada anak bermasalah dengan hukum lalu bagaimana? Ada juga yang menceritakan bahwa mereka (anak-anak) diberikan minuman keras. Tega sekali itu," ungkap dia.
Dia menilai, saat ini anak-anak tidak mengerti perihal aksi. Padahal, kata dia, tengah merusa masa depannya sendiri.
"Kepada seluruh orang tua untuk benar-benar menjaga dan memantau ke mana anaknya pergi. Saling bergotong royong dan menjaga kota. Apalagi saat ini Surabaya sudah menjadi kota yang nyaman dan kondusif," jelasnya.
Baca: 2.098 Warga Jakpus Terjaring Selama PSBB Transisi
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Fadil Imran berterima kasih kepada Risma yang tak henti-hentinya menjaga keamanan kota. Surabaya merupakan kota yang strategis maupun episentrum roda perekonomian di Jatim.
"Saya bangga jadi warga yang dipimpin oleh Ibu Risma. Monggo bapak ibu mari kita jaga kampung ini," kata Fadil.
Dia menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas peran serta masyarakat yang ikhlas menjaga Surabaya. Jika nantinya ditemukan anak di bawah umur ikut dalam aksi, maka dipastikan ditindak tegas sesuai hukum.
"Pesan saya silahkan bapak ibu menjaga kampungnya masing-masing. Hal ini tidak bisa kita biarkan jika ada kelompok yang niatnya datang untuk berbuat anarkistis. Saya selaku Kapolda Jatim akan melakukan tindakan tegas," tegasnya.
Pemerintah melalui Satgas covid-19 atau #satgascovid19 terus menyosialisasikan #ingatpesanibuyakni jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakai masker, #jagajarak dan #hindarikerumunan serta #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Surabaya: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, bersama Forkopimda dan Kapolda Jatim, Irjen Mohammad Fadil Imran, menggelar Deklarasi Jogo Suroboyo Damai di Balai Kota Surabaya, Surabaya, Jawa Timur. Acara diikuti kelompok elemen masyarakat se-Surabaya, digelar secara virtual.
Risma mengungkap, kondisi pandemi
covid-19 di Surabaya berangsur membaik. Lantaran jumlah pasien sembuh meningkat, dan kasus covid-19 semakin terkendali.
"Untuk masyarakat tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, agar Surabaya segera bebas dari pandemi," ucap Risma, Selasa, 20 Oktober 2020.
Dia menyakini, kondisi pandemi makin baik akan berimbas baik untuk pertumbuhan ekonomi. Dia menerangkan, bila perekonomian tidak berputar, akan banyak pengangguran.
"Banyak pengangguran yang berdampak pada kota menjadi tidak aman," imbuhnya.
Baca: Pasien Covid-19 di Kabupaten Bekasi Tersisa 152 Kasus
Dia menuturkan, butuh keterlibatan masyarakat demi menjaga Kota Pahlawan tetap aman dan nyaman. Dia mengingatkan warga untuk turut mengamankan wilayahnya, bila ada aksi di Surabaya yang berasal dari berbagai kota di Jawa Timur.
"Mari bapak ibu kita jaga kota kita bersama-sama. Minimal bapak ibu sekalian menjaga kampungnya masing-masing," ungkapnya.
Terlebih, kata dia, ongkos membangun kota berasal dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Sehingga, ketika kota dirusak, maka perbaikan pun dari pajak.
"Ini berkaca pada pengalaman aksi sebelumnya. Bayangkan, saat kemarin itu beberapa unit kamera CCTV rusak, bola-bola (pedestrian) dan fasilitas publik lainnya juga rusak termasuk tempat sampah. Maka dari kerusakan itu, uang panjenengan (anda) yang akan kita pakai," pesannya.
Baca: Pemprov Jateng Prioritaskan Tenaga Kesehatan pada Vaksinasi Tahap Pertama
Pada kesempatan itu, ia juga meminta para orang tua menjaga anak-anaknya dari pengaruh yang tidak benar. Pasalnya, banyak anak di bawah umur terlibat aksi yang kemudian ditangkap kepolisian.
"Kalau ada anak bermasalah dengan hukum lalu bagaimana? Ada juga yang menceritakan bahwa mereka (anak-anak) diberikan minuman keras. Tega sekali itu," ungkap dia.
Dia menilai, saat ini anak-anak tidak mengerti perihal aksi. Padahal, kata dia, tengah merusa masa depannya sendiri.
"Kepada seluruh orang tua untuk benar-benar menjaga dan memantau ke mana anaknya pergi. Saling bergotong royong dan menjaga kota. Apalagi saat ini Surabaya sudah menjadi kota yang nyaman dan kondusif," jelasnya.
Baca: 2.098 Warga Jakpus Terjaring Selama PSBB Transisi
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Fadil Imran berterima kasih kepada Risma yang tak henti-hentinya menjaga keamanan kota. Surabaya merupakan kota yang strategis maupun episentrum roda perekonomian di Jatim.
"Saya bangga jadi warga yang dipimpin oleh Ibu Risma.
Monggo bapak ibu mari kita jaga kampung ini," kata Fadil.
Dia menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas peran serta masyarakat yang ikhlas menjaga Surabaya. Jika nantinya ditemukan anak di bawah umur ikut dalam aksi, maka dipastikan ditindak tegas sesuai hukum.
"Pesan saya silahkan bapak ibu menjaga kampungnya masing-masing. Hal ini tidak bisa kita biarkan jika ada kelompok yang niatnya datang untuk berbuat anarkistis. Saya selaku Kapolda Jatim akan melakukan tindakan tegas," tegasnya.
Pemerintah melalui Satgas covid-19 atau #satgascovid19 terus menyosialisasikan #ingatpesanibuyakni jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakai masker, #jagajarak dan #hindarikerumunan serta #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)