Pontianak: Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, mengatakan telah membuat rencana vaksinasi covid-19 yang dibagi menjadi empat tahap.
"Kami sudah membuat pemetaan dan rencana vaksinasi covid-19 dalam empat tahapan," kata Harisson, Senin, 4 Januari 2021.
Dia menjelaskan, pada tahap pertama dengan waktu pelaksanaan Januari sampai April 2021 untuk tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang kesehatan, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Kemudian untuk tahap kedua, sasaran vaksinasi covid-19 adalah petugas pelayanan publik, yaitu TNI, Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain yang meliputi petugas di bandara, pelabuhan, stasiun terminal, perbankan, PLN, dan perusahaan daerah air minum serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Pada tahap ini juga diprioritaskan kepada kelompok usia lanjut di atas 60 tahun," tuturnya.
Baca juga: Papua Barat Mendapat Jatah 7.160 Dosis Vaksin Covid-19
Untuk tahap ketiga, dengan waktu pelaksanaan April sampai Maret 2022 dengan sasaran vaksinasi covid-19 adalah masyarakat yang rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
"Kemudian tahap keempat dengan waktu pelaksanaan April 21 sampai Maret 2022, dengan sasaran vaksinasi masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin," beber dia.
Harisson menegaskan, pemberian vaksin covid-19 gratis, sehingga masyarakat tidak perlu membayar dalam program pemberian vaksin.
Dirinya juga mengatakan untuk sasaran vaksinasi tidak akan diberikan kepada orang yang pernah terkonfirmasi covid-19, kemudian wanita yang sedang hamil atau menyusui, orang yang sedang mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek sesak nafas dalam tujuh hari terakhir, dan orang yang merupakan anggota keluarga dari pasien suspect atau pasien konfirmasi yang sedang dirawat di rumah sakit.
Kemudian, lanjutnya, prosedur pemberian vaksin dimulai dengan pengiriman SMS blast atau berita kepada seseorang yang akan dikirimkan oleh Diskominfo, pesan tersebut berisi informasi bahwa mereka akan menerima program vaksinasi. Kemudian calon penerima vaksin ini akan melakukan verifikasi dan pengiriman SMS itu akan dilaksanakan pada awal Januari sampai 11 Januari 2021.
Setelah itu, kata Harisson, pihaknya akan menunggu persetujuan penggunaan dalam keadaan darurat untuk vaksin Sinovac dari Badan POM yang rencananya dikeluarkan pada 11 Januari 2021.
"Jika persetujuan itu telah dikeluarkan oleh BP POM, vaksin Sinovac didistribusikan ke kabupaten/kota sekitar 12-13 Januari 2021, dan proses vaksinasi akan dilaksanakan pada 14 Januari sampai waktu tiga bulan ke depan," jelasnya.
Pontianak: Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, mengatakan telah membuat rencana
vaksinasi covid-19 yang dibagi menjadi empat tahap.
"Kami sudah membuat pemetaan dan rencana vaksinasi covid-19 dalam empat tahapan," kata Harisson, Senin, 4 Januari 2021.
Dia menjelaskan, pada tahap pertama dengan waktu pelaksanaan Januari sampai April 2021 untuk tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang kesehatan, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Kemudian untuk tahap kedua, sasaran vaksinasi covid-19 adalah petugas pelayanan publik, yaitu TNI, Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain yang meliputi petugas di bandara, pelabuhan, stasiun terminal, perbankan, PLN, dan perusahaan daerah air minum serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Pada tahap ini juga diprioritaskan kepada kelompok usia lanjut di atas 60 tahun," tuturnya.
Baca juga:
Papua Barat Mendapat Jatah 7.160 Dosis Vaksin Covid-19
Untuk tahap ketiga, dengan waktu pelaksanaan April sampai Maret 2022 dengan sasaran vaksinasi covid-19 adalah masyarakat yang rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
"Kemudian tahap keempat dengan waktu pelaksanaan April 21 sampai Maret 2022, dengan sasaran vaksinasi masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin," beber dia.
Harisson menegaskan, pemberian vaksin covid-19 gratis, sehingga masyarakat tidak perlu membayar dalam program pemberian vaksin.
Dirinya juga mengatakan untuk sasaran vaksinasi tidak akan diberikan kepada orang yang pernah terkonfirmasi covid-19, kemudian wanita yang sedang hamil atau menyusui, orang yang sedang mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek sesak nafas dalam tujuh hari terakhir, dan orang yang merupakan anggota keluarga dari pasien suspect atau pasien konfirmasi yang sedang dirawat di rumah sakit.