Proses evakuasi yang dilakukan tim SAR pada Rabu (29/9/2021) malam. (ANTARA/Fathul Abdi)
Proses evakuasi yang dilakukan tim SAR pada Rabu (29/9/2021) malam. (ANTARA/Fathul Abdi)

4 Warga Padang Pariaman Meninggal Akibat Bencana Hidrometeorologi

Media Indonesia.com • 30 September 2021 15:18

Kondisi mutakhir saat ini cuaca pada Kamis pagi pukul 05.30 WIB, masih diguyur hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi dan banjir masih menggenangi beberapa titik dengan tinggi muka air 75 sampai 100 cm. Arus lalu lintas saat ini sudah normal kembali.
 
Peristiwa ini berdampak pada 10 kecamatan dan 14 kelurahan atau nagari. Pada Kecamatan Batang Anai berdampak di Nagari Katapiang, Sungai Buluah Timur, Sungai Buluah Selatan, dan Kasang. Kecamatan Ulakan Tapakih di Nagari Mangopoh Palak Gadang Ulakan, Kecamatan Lubuak Aluang di Nagari Lubuak Aluang dan Pasie Laweh Lubuak Aluang, dan Kecamatan 2x11 Kayu Tanam di Nagari Anduriang.
 
Kemudian Kecamatan Sintuak Toboh Gadang di Nagari Sintuak, Kecamatan Sungai Limau di Nagari Kuranji Hilia, Kecamatan V Koto di Nagari Campago, Kecamatan VII Koto Patamuan di Nagari Tandikek, Kecamatan Anam Lingkuang di Nagari Parik Malintang dan Kecamatan IV Koto Aua Malintang di Nagari III Koto Aua Malintang.

Baca juga: Ratusan Rumah di Kompleks Nelayan Manokwari Hangus
 
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sumatra Bara,t didominasi dengan cuaca berawan dan cerah berawan pada 30 September sampai 1 Oktober 2021.
 
Kajian inaRISK menunjukkan Kabupaten Padang Pariaman memiliki potensi bahaya banjir, banjir bandang, tanah longsor dan cuaca ekstrem (angin kencang) pada tingkat sedang hingga tinggi.
 
BNPB pun mengimbau masyarakat serta perangkat daerah untuk meningkatkan kewaspadaan pada potensi bencana hidrometeorologi dengan memantau prakiraan cuaca pada laman BMKG dan potensi bencana pada inaRISK.
 
Kemudian, mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi vegetasi pada daerah rawan longsor, menjaga kebersihan daerah saluran air dan pemotongan bagian pohon yang mudah patah secara berkala, mempersiapkan lokasi evakuasi serta melakukan simulasi secara rutin untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. (Atalya Puspa)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan