Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi. (ANTARA/Nirkomala)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi. (ANTARA/Nirkomala)

Dinkes Mataram Siapkan Serum Antirabies di 11 Puskesmas

Antara • 21 Juni 2023 16:08
Mataram: Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiapkan serum anti-rabies di 11 Puskesmas dan rumah sakit di daerah itu sebagai langkah antisipasi kasus rabies akibat gigitan hewan penular rabies (HPR), terutama anjing.
 
"Serum anti-rabies sudah kita siapkan di Puskesmas dan rumah sakit. Untuk jumlahnya masing-masing saya kurang hafal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Usman Hadi di Mataram, Rabu, 21 Juni 2023.
 
Hal itu disampaikan menyikapi adanya kasus anak perempuan yang meninggal karena rabies setelah digigit sebulan sebelumnya di RSUD Buleleng, Bali, pada 11 Juni 2023.

Untuk penanganan kasus rabies, kata dia, yang terpenting adalah bagaimana upaya pencegahan dan tindakan dari Dinas Pertanian selaku leading sektor yang memfasilitasi bidang tersebut.
 
"Dinas Pertanian kita harapkan bisa melakukan upaya pencegahan terhadap kasus rabies di daerah ini, khususnya di Kota Mataram," ucap dia.
 
Baca juga: Kasus Meluas, Pemkab Buleleng Bangun 23 Rabies Center

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Dijan Riyatmoko mengatakan setiap tahun kasus warga yang digigit anjing di Kota Mataram selalu ada.
 
"Tapi, setelah dilakukan pemeriksaan dan observasi, semua hasilnya negatif rabies," terangnya.
 
Usman menjelaskan untuk tahun 2023, kasus gigitan anjing baru terjadi satu kasus dan sudah dilakukan observasi yang hasilnya negatif. Begitu juga tahun 2022, terjadi tiga kasus gigitan yang juga negatif rabies.
 
"Alhamdulillah, untuk Kota Mataram, khususnya dan Pulau Lombok umumnya, hingga saat ini masih aman, karena belum ditemukan kasus rabies," ucap dia.
 
Kendati demikian, pihaknya aktif melakukan upaya antisipasi virus rabies melakukan program vaksinasi, eliminasi dan sterilisasi terhadap HPR terutama anjing.
 
Tahun ini, Distan melaksanakan kegiatan vaksinasi anjing dengan target 1.500 ekor. Tapi, jika ada tambahan vaksin, jumlah sasaran juga bisa bertambah. Selain itu, dilakukan juga pengendalian populasi melalui program eliminasi dan sterilisasi.
 
Baca juga: Cegah Rabies, BPBD Tangerang Siapkan Tim Khusus Tangani Hewan Liar

"Untuk sterilisasi tahun ini kita target sekitar 100 ekor anjing sebagai upaya pengendalian populasinya. Populasi anjing di Mataram saat ini mencapai lebih dari 5.000 ekor," jelas dia.
 
Sedangkan untuk program eliminasi atau pengurangan populasi anjing dengan cara diracun sudah berkurang sejak dua tahun terakhir, namun untuk eliminasi kali ini sasarannya terpilih sesuai permintaan masyarakat atau target yang berisiko tinggi.
 
"Seperti di fasilitas publik, di pasar, lapangan, tempat ibadah, lingkungan pendidikan, dan lainnya yang dinilai mengganggu," katanya.
 
Selain itu, tambahnya, upaya antisipasi virus rabies dilakukan dengan pengawasan HPR, yakni anjing, kucing, dan monyet di pintu masuk, bekerja sama dengan Balai Karantina.
 
"Jika HPR masuk, harus memiliki izin dari Dinas Pertanian setempat. Jika tidak, HPR tidak bisa masuk Kota Mataram," imbuh dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan