Tangerang: Maman Abdul Karim, Ketua RW 04, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, mengatakan dirinya tidak menutup PAUD Anyelir. Dia beralasan, kunci Posyandu yang dijadikan kegiatan belajar mengajar PAUD itu terbawa oleh istrinya.
"Enggak ada penguncian. Jadi saat kejadian, saya mendadak pergi ke Cibodas. Istri saya yang pegang kuncinya pun ikut dengan saya perginya," ujarnya, Jumat, 19 November 2021.
Maman menuturkan, jika istrinya memegang kunci PAUD Anyelir karena dititipkan oleh seorang kader Posyandu Anyelir. Dia mengeklaim, saat itu ada pergantian kader, sebelumnya kader Posyandu Anyelir merupakan salah satu pengajar di PAUD Anyelir, sedangkan kader baru tidak termasuk pihak dari sekolah itu.
Baca: PAUD Ditutup Gegara Belum Bayar Iuran RW, Camat: Kita Cek
"Kenapa Kader Posyandu beralih kunci? Karena Kader Posyandu itu ada pergantian kader. Jadi yang megang kunci itu kader baru terus dititipi ke istri saya," jelasnya.
Selain itu, Maman juga menyangkal kalau dirinya meminta uang iuran sewa gedung kepada pihak PAUD Anyelir.
"Enggak, saya tidak meminta iuran sewa atau apapun itu," ucap dia.
Berdasarkan bukti jelas berupa pesan singkat, terkait permintaan iuran dari dia, Maman menuturkan iuran itu diajukan ke sebuah grup di WhatsApp yang di dalamnya terdapat pihak PAUD Anyelir.
Menurut Maman, PAUD Anyelir itu berdiri di atas fasilitas umum (fasum), sehingga pihak sekolah yang menggunakan gedung posyandu harus membayar uang sewa.
Tapi, lanjutnya, permintaan uang tersebut hanya sebatas gurauan dan mengaku tak pernah mengirim pesan via WhatsApp secara langsung kepada pengelola PAUD Anyelir yang bernama Cici terkait iuran Rp750 ribu.
Baca: Mediasi Buntu, Murid PAUD Anyelir Kota Tangerang Belajar di Luar Ruangan
"Kalau minta iuran itu hanya bercandaan saja. Dan saya juga tidak pernah merasa minta ke Ibu Cici untuk bayar Rp750 ribu," katanya.
Sementara, Cici mengatakan jika Maman sempat meminta duit via WhatsApp pribadi yang ditujukan kepada dirinya terkait permintaan duit. Cici pun membawa bukti tangkapan layar soal permintaan uang tersebut.
"Ini benar ya dimintakan uang, lewat WhatsApp, japri (jalur pribadi) ke saya," singkat Cici.
Tangerang: Maman Abdul Karim, Ketua RW 04, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, mengatakan dirinya tidak menutup
PAUD Anyelir. Dia beralasan, kunci Posyandu yang dijadikan kegiatan belajar mengajar PAUD itu terbawa oleh istrinya.
"Enggak ada penguncian. Jadi saat kejadian, saya mendadak pergi ke Cibodas. Istri saya yang pegang kuncinya pun ikut dengan saya perginya," ujarnya, Jumat, 19 November 2021.
Maman menuturkan, jika istrinya memegang kunci PAUD Anyelir karena dititipkan oleh seorang kader Posyandu Anyelir. Dia mengeklaim, saat itu ada pergantian kader, sebelumnya kader Posyandu Anyelir merupakan salah satu pengajar di PAUD Anyelir, sedangkan kader baru tidak termasuk pihak dari sekolah itu.
Baca: PAUD Ditutup Gegara Belum Bayar Iuran RW, Camat: Kita Cek
"Kenapa Kader Posyandu beralih kunci? Karena Kader Posyandu itu ada pergantian kader. Jadi yang megang kunci itu kader baru terus dititipi ke istri saya," jelasnya.
Selain itu, Maman juga menyangkal kalau dirinya meminta uang iuran sewa gedung kepada pihak PAUD Anyelir.
"Enggak, saya tidak meminta iuran sewa atau apapun itu," ucap dia.