Aktivitas siswa-siswi PAUD Anyelir belajar di gazebo lantaran sekolahnya mereka ditutup. (foto: Medcom.id/Hendrik)
Aktivitas siswa-siswi PAUD Anyelir belajar di gazebo lantaran sekolahnya mereka ditutup. (foto: Medcom.id/Hendrik)

PAUD Ditutup Gegara Belum Bayar Iuran RW, Camat: Kita Cek

Hendrik Simorangkir • 18 November 2021 15:22
Tangerang: Camat Karang Tengah Malkan Al-Maqso mengaku tak tahu adanya pungutan liar (pungli) di tempat mengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir, yang diduga dilakukan oleh oknum RW setempat. Pihaknya bakal mengecek kebenaran terkait informasi tersebut.
 
"Saya juga belum jelas, nanti kita coba cek kembali apakah benar ada pungutan. Akan kita cek lagi, segera kita selesaikan urusan ini," ujarnya, Kamis, 18 November 2021.
 
Malkan menegaskan tidak ada penyegelan di PAUD tersebut. Namun, Malkan mengaku para siswa PAUD belajar di luar ruang kelas karena pintu sekolah terkunci.

"Bukan penyegelan. Yang terjadi hanya pintu sekolah itu dalam keadaan terkunci dan adanya masalah komunikasi antara pihak PAUD dan RW," katanya.
 
Malkan menuturkan pembelajaran tatap muka (PTM) di Paud Anyelir akan tetap berlangsung. Besok gedung sudah bisa digunakan kembali sebagaimana fungsinya. 
 
"Inshaallah, karena ini hanya kunci saja, kalau ada kunci kita langsung buka dan clear besok. Hanya kurang komunikasi saja antara pengurus PAUD dengan RW di sini," jelasnya.
 
Baca: PAUD di Tangerang Ditutup Gegara Belum Bayar Iuran RW
 
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan PAUD Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Hendri, mengatakan proses penutupan PAUD itu bukan kewenangannya. Ia menyerahkan kepada perangkat daerah setempat untuk menyelesaikan kasus ini.
 
"Justru ranahnya itu di Camat dan setingkatnya. Makanya saya tidak langsung datang ke lokasi, saya berkoordinasi dulu dengan Pak Camat dan Pak Lurah setempat karena terkait oknum RW," jelas Hendri.
 
Hendri memastikan proses PTM untuk PAUD Anyelir akan terus berjalan secara terbatas. Ia tidak mempermasalahkan lokasi pembelajaran walau ada di halaman sekolah.
 
"Terkait pembelajaran di PAUD ini kita usahakan akan tetap melakukan PTM, bisa di dalam ruangan bisa di luar. Karena memang metode-metode di PAUD ini bermacam-macam. Bisa metode pembelajaran alam, lingkungan dan lain hal," katanya.
 
Sebelumnya, kegiatan belajar 25 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir, di Perumahan Griya Kencana I, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, terhambat. Pasalnya, operasional sekolah ditutup oleh Ketua RW 04 Maman Abdul Karim, lantaran belum membayar iuran sebesar Rp750 ribu.
 
Salah satu pengajar PAUD Anyelir, Aini, mengatakan uang iuran diduga untuk kas RW. Agar tetap dapat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), pihaknya memindahkan aktivitas belajar di gazebo dekat sekolah berukuran sekitar 2x3 meter.
 
"Tapi enggak segitunya dong, ini kan rakyatnya dia (RW) juga seharusnya dibantu bukan dibebani. Ini sekarang kita belajar di gazebo," ujarnya, Kamis, 18 November 2021.
 
Aini menuturkan Ketua RW 04 meminta uang sebesar Rp750 ribu itu melalui telepon aplikasi whatsapp. Dia berharap kembali dibuka.
 
"Harapannya bisa terfasilitasi anak didik kita di sini, yang memang dari dulu sudah kita tempati bisa digunakan kembali untuk mendidik anak-anak kita, kan enggak nyari materi, di sini kerja sosial," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan