Tangerang: Kegiatan belajar 25 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir, di Perumahan Griya Kencana I, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, terhambat. Pasalnya, operasional sekolah ditutup oleh Ketua RW 04 Maman Abdul Karim, lantaran belum membayar iuran sebesar Rp750 ribu.
Salah satu pengajar PAUD Anyelir, Aini, mengatakan uang iuran diduga untuk kas RW. Agar tetap dapat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), pihaknya memindahkan aktivitas belajar di gazebo dekat sekolah berukuran sekitar 2x3 meter.
"Tapi enggak segitunya dong, ini kan rakyatnya dia (RW) juga seharusnya dibantu bukan dibebani. Ini sekarang kita belajar di gazebo," ujarnya, Kamis, 18 November 2021.
Aini menuturkan Ketua RW 04 meminta uang sebesar Rp750 ribu itu melalui telepon WhatsApp. Dia berharap agar sekolah ini dibuka, agar anak didiknya mengikuti PTM.
Baca juga: Covid-19 Kota Semarang Tinggal 3 Kasus, Pekalongan Nihil
"Harapannya bisa terfasilitasi anak didik kita di sini, yang memang dari dulu sudah kita tempati bisa digunakan kembali untuk mendidik anak-anak kita, kan enggak nyari materi, di sini kerja sosial," jelasnya.
Menurut Aini keberadaan PAUD Anyelir yang menggunakan tempat Posyandu sebagai belajar mengajar, sudah memiliki izin dan sudah berdiri sejak kepemimpinan Wahidin Halim menjabat Wali Kota Tangerang.
"Program ini kan masuk program pemerintah. Ini dulu izinnya lewat pak Wali Kota WH (Wahidin Halim). Sampai beliau jadi gubernur mengizinkan posyandu dipakai kegiatan PAUD. Tapi setelah ada pemilihan RW dia (Maman Abdul Karim), ini sudah enggak mendukung malah sebaliknya," terang Aini.
Tangerang: Kegiatan belajar 25 siswa
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir, di Perumahan Griya Kencana I, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, terhambat. Pasalnya, operasional sekolah ditutup oleh Ketua RW 04 Maman Abdul Karim, lantaran belum membayar iuran sebesar Rp750 ribu.
Salah satu pengajar PAUD Anyelir, Aini, mengatakan uang iuran diduga untuk kas RW. Agar tetap dapat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), pihaknya memindahkan aktivitas belajar di gazebo dekat sekolah berukuran sekitar 2x3 meter.
"Tapi enggak segitunya dong, ini kan rakyatnya dia (RW) juga seharusnya dibantu bukan dibebani. Ini sekarang kita belajar di gazebo," ujarnya, Kamis, 18 November 2021.
Aini menuturkan Ketua RW 04 meminta uang sebesar Rp750 ribu itu melalui telepon WhatsApp. Dia berharap agar sekolah ini dibuka, agar anak didiknya mengikuti PTM.
Baca juga:
Covid-19 Kota Semarang Tinggal 3 Kasus, Pekalongan Nihil
"Harapannya bisa terfasilitasi anak didik kita di sini, yang memang dari dulu sudah kita tempati bisa digunakan kembali untuk mendidik anak-anak kita, kan enggak nyari materi, di sini kerja sosial," jelasnya.
Menurut Aini keberadaan PAUD Anyelir yang menggunakan tempat Posyandu sebagai belajar mengajar, sudah memiliki izin dan sudah berdiri sejak kepemimpinan Wahidin Halim menjabat Wali Kota Tangerang.
"Program ini kan masuk program pemerintah. Ini dulu izinnya lewat pak Wali Kota WH (Wahidin Halim). Sampai beliau jadi gubernur mengizinkan posyandu dipakai kegiatan PAUD. Tapi setelah ada pemilihan RW dia (Maman Abdul Karim), ini sudah enggak mendukung malah sebaliknya," terang Aini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)