Kisah Kades Angkut Sampah Tiap Pagi dan Tak Punya Rumah
Solikhul Huda • 24 Maret 2021 09:34
Gresik: Seorang kepala desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memiliki kegiatan tidak biasa. Setiap pagi sebelum berangkat ke kantor kepala desa, ia lebih dulu mengangkuti sampah warga. Kegiatan itu telah dilakukan selama 12 tahun terakhir dan membuat warga terbiasa.
Keluar dari rumah dinas, Fatkhur Rokhman, Kepala Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, menghampiri sepeda motor dinas bututnya untuk berangkat kerja. Namun, tiba-tiba motor Suzuki Smash 110 ini, mendadak berhenti di depan Gedung Olahraga. Ia kemudian mengambil sapu dan cikrak, dan membersihkan sampah yang berserakan.
Tidak hanya membersihkan sampah di jalanan, Fatkhur juga menghentikan laju mobil bak sampah yang sedang lewat, untuk ikut memunguti sampah warga, dimasukkan ke dalam mobil bak sampah.
Tak canggung sama sekali meski harus berkotor-kotoran. Sesekali, warga tampak lalu lalang dengan pemandangan yang sudah biasa itu.
Baca juga: Terminal Madiun Usul Pengadaan GeNose untuk Penumpang
Sering kali, petugas mobil sampah menegurnya lantaran dianggap tak pantas sebagai pejabat
ikut kotor-kotor membersihkan sampah di jalanan.
“Sudah berkali-kali saya tegur, cuma Pak Kades tidak mau (menghiraukan),” kisah Kastowo, sopir mobil bak sampah, Selasa, 23 Maret 2021.
Kepada Kastowo, Fatkhur mengatakan aksninya tak lain untuk membantu kerja petugas kebersihan, agar kampungnya jadi bersih.
“Kata Pak Kades, biarkan saya bantu kamu, biar cepat selesai”, ungkapnya.
Selesai memunguti sampah, Fatkhur menuju Balai Desa. Namun tidak langsung masuk ruangan alih-alih mengepel lantai kantornya.
“Setahu saya, Pak Kades setiap pagi memunguti sampah dan kadang mengepel lantai Balai Desa," ungkap Minarsih, warga setempat.
Selain aksi peduli terhadap lingkungan, ternyata Fatkhur juga tidak memiliki rumah sendiri. Bersama keluarga ia tinggal di rumah dinas kepala desa selama 12 tahun terakhir.
“Tinggal di rumah dinas dengan kondisi yang tergolong tidak layak untuk jabatan kepala desa," imbuhnya.
Baca juga: Warga Lebak Korban Pergerakan Tanah Minta Segera Direlokasi
Minarsih bersyukur dan senang dengan aksi kepala desa, karena bias memberikan contoh langsung kepada warga, agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
“Kita senang karena beliau kasih contoh. Jadi kami malu kalau tidak menjaga kebersihan”, ujar Minarsih.
Fatkhur Rokhman mengaku, aksinya murni sebagai bentuk kepedulian sekaligus memberikan contoh kepada warga agar lebih peduli dengan kebersihan desa.
“Ini sudah saya lakukan sebelum menjadi kepala desa, alhamdulillah bisa istikamah," terangnya.
Menurutnya, seorang pemimpin jangan hanya bisa menyuruh dan memerintah, melainkan juga harus bisa memberikan teladan.
Disinggung soal tinggal di rumah dinas yang tergolong tidak layak, Fatkhur hanya bisa mensyukuri apa yang sudah didapatkan. Baginya, menjadi seorang pemimpin yang sudah di sumpah jabatan harus konsisten bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan mencari keuntungan pribadi.
"Alhamdulillah saya istikamah tinggal di rumah dinas, karena belum mampu untuk beli rumah”, ungkap Fatkhur.
Menurutya, gaji sebagai kepala desa tidak cukup untuk membeli rumah. Meski jabatan kepala desa sudah di jabat selama dua periode.
“Penghasilan yang di luar dari aturan pemerintah kan tidak boleh diambil, jadi kita selama ini ya resmi (hanya ambil gaji) sesuai dengan aturan pemerintah,” jelasnya.
Fatkhur berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kesejahteraan para aparat pemerintah desa, tidak hanya bisa menuntut untuk disuruh bekerja lebih baik lagi.
Gresik: Seorang
kepala desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memiliki kegiatan tidak biasa. Setiap pagi sebelum berangkat ke kantor kepala desa, ia lebih dulu mengangkuti sampah warga. Kegiatan itu telah dilakukan selama 12 tahun terakhir dan membuat warga terbiasa.
Keluar dari rumah dinas, Fatkhur Rokhman, Kepala Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, menghampiri sepeda motor dinas bututnya untuk berangkat kerja. Namun, tiba-tiba motor Suzuki Smash 110 ini, mendadak berhenti di depan Gedung Olahraga. Ia kemudian mengambil sapu dan
cikrak, dan membersihkan sampah yang berserakan.
Tidak hanya membersihkan sampah di jalanan, Fatkhur juga menghentikan laju mobil bak sampah yang sedang lewat, untuk ikut memunguti sampah warga, dimasukkan ke dalam mobil bak sampah.
Tak canggung sama sekali meski harus berkotor-kotoran. Sesekali, warga tampak lalu lalang dengan pemandangan yang sudah biasa itu.
Baca juga:
Terminal Madiun Usul Pengadaan GeNose untuk Penumpang
Sering kali, petugas mobil sampah menegurnya lantaran dianggap tak pantas sebagai pejabat
ikut kotor-kotor membersihkan sampah di jalanan.
“Sudah berkali-kali saya tegur, cuma Pak Kades tidak mau (menghiraukan),” kisah Kastowo, sopir mobil bak sampah, Selasa, 23 Maret 2021.
Kepada Kastowo, Fatkhur mengatakan aksninya tak lain untuk membantu kerja petugas kebersihan, agar kampungnya jadi bersih.
“Kata Pak Kades, biarkan saya bantu kamu, biar cepat selesai”, ungkapnya.