Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung. (Foto: Istimewa)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung. (Foto: Istimewa)

Emil Ingin Forkopimda Jadi Relawan Uji Vaksin Covid-19

P Aditya Prakasa • 03 Agustus 2020 18:31
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil, mengungkapkan sekitar 500 orang telah mendaftar sebagai relawan uji vaksin covid-19. Ia pun mendorong unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut menjadi relawan.
 
"Kami sedang merumuskan, jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, Forkompinda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin," kata Emil, di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin, 3 Agustus 2020.
 
Tak hanya Forkopimda, ia berharap masyarakat turut serta dalam pengujian vaksin covid-19 sebagai relawan. Hal itu agar pandemi pandemi covid-19 segera teratasi.

Baca juga: Ganjar: Kasus Covid-19 di Jateng Meningkat
 
"Kalau pimpinan melakukan, insyaallah proses uji vaksin berjalan dengan lancar," ungkapnya.
 
Meski begitu, Emil mengimbau agar protokol kesehatan di semua sektor tetap dijalankan. Sebab, vaksin kemungkinan akan diberikan kepada warga Jawa Barat pada Januari 2021, setelah uji klinis selesai.
 
"Sambil menunggu, kedisiplinan memakai masker adalah satu-satunya cara mengurangi penyebaran," jelas Emil.
 
Baca: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Siap Digelar, Peneliti Buka Pendaftaran Relawan
 
Komite Etik Penelitian Universitas telah memberikan persetujuan pelaksanaan uji klinis vaksin covid-19 fase 3 oleh Universitas Pajajaran (Unpad). Tim riset uji klinis vaksin covid-19 Unpad pun telah membuka pendaftaran relawan sejak Senin, 27 Juli 2020.
 
Ketua tim riset uji klinis vaksin covid-19 Unpad Kusnandi Rusmil, menjelaskan ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi calon peserta uji klinis. Salah satunya berusia antara 18-59 tahun dan dinyatakan sehat.
 
Peserta juga wajib mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak fisik maupun sosial selama wabah pandemi covid-19 berlangsung dan tidak memiliki riwayat terinfeksi korona.
 
Kriteria sehat, kata Kusnandi, juga termasuk tak memiliki alergi terhadap obat dan tidak memiliki penyakit penyerta seperti asma, tekanan darah tinggi, epilepsi, penyakit ginjal, dan lain-lain.
 
Selain itu calon peserta tidak memiliki kelainan darah atau riwayat pembekuan darah, tidak memiliki penyakit infeksi lain dan demam, serta tidak memiliki riwayat penyakit gangguan sistem imun. Suhu tubuh calon pendaftar juga tidak boleh melebihi 37,5 derajat celsius.
 
Calon peserta bukan merupakan wanita hamil atau berencana hamil selama periode penelitian, serta tidak sedang menyusui. Calon peserta juga tidak sedang ikut atau akan diikutsertakan dalam uji klinis lain.
 
“Peserta tidak mendapat imunisasi apa pun dalam waktu satu bulan ke belakang atau akan menerima vaksin lain dalam satu bulan ke depan,” jelas dia.
 
Syarat terakhir yakni calon peserta harus berdomisili Kota Bandung dan tidak berencana pindah sebelum penelitian selesai dilaksanakan. Pasalnya, dalam 14 hari sebelum dimulainya penelitian, peserta tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien terinfeksi virus korona.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan