Semarang: Kasus penyebaran virus korona covid-19 di Provinsi Jawa Tengah belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Pesisir utara Jawa Tengah bagian timur masih menjadi daerah yang paling tinggi jumlah kasus penyebaran virus korona.
"Pantura (bagian) timur masih tinggi. Kalau Pantai Selatan rendah," kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, di Semarang, Senin, 3 Agustus 2020.
Untuk menelusuri tingkat penyebaran virus korona di Jateng, Yulianto menegaskan Dinas Kesehatan Jateng terus melakukan tes swab covid-19. Menurutnya, sejauh ini, Provinsi Jateng sudah melakukan 138.500 tes covid-19 dengan metode polymerase chain reaction.
"Tes tetap akan dilakukan," ujar Yulianto menegaskan.
Data Pemerintah Provinsi Jateng mengungkap sampai hari ini, jumlah pasien positif covid-19 mencapai 9.954 kasus. Perinciannya, 2.978 pasien masih menjalani perawatan intensif, 6.083 pasien dinyatakan sembuh, dan 893 pasien meninggal.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengakui penyebaran virus korona di provinsi berpenduduk 37 juta jiwa itu memang cenderung meningkat. Dia meminta Bupati dan Wali Kota se-Jateng untuk terus menggencarkan penyelusuran riwayat kontak pasien covid-19.
“Memang layak terjadi peningkatan karena kita melakukan testing secara masif. Kita minta optimalisasi laboratorium dan masih proporsional bisa untuk meng-cover percepatan dalam tes. Kita mulai optimalkan koordinasi di tiap wilayah,” jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan jumlah penyebaran virus korona di Jateng tertinggi berada di Kabupaten Jepara. Sialnya, Pemerintah setempat gagal mengidentifikasi klaster penularan covid-19 di Jepara.
“Penambahan ini hampir semua. Kabupaten Jepara tertinggi dan tidak jelas klaster penularannya. Ini cukup berbahaya,” ucapnya.
Meski tidak jelas klaster covid-19 di Jepara, Dinas Kesehatan Jateng menemukan kasus virus korona di Sekretariat DPRD Jepara, Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol PP.
Semarang: Kasus penyebaran virus korona covid-19 di Provinsi Jawa Tengah belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Pesisir utara Jawa Tengah bagian timur masih menjadi daerah yang paling tinggi jumlah kasus penyebaran virus korona.
"Pantura (bagian) timur masih tinggi. Kalau Pantai Selatan rendah," kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, di Semarang, Senin, 3 Agustus 2020.
Untuk menelusuri tingkat penyebaran virus korona di Jateng, Yulianto menegaskan Dinas Kesehatan Jateng terus melakukan tes swab covid-19. Menurutnya, sejauh ini, Provinsi Jateng sudah melakukan 138.500 tes covid-19 dengan metode polymerase chain reaction.
"Tes tetap akan dilakukan," ujar Yulianto menegaskan.
Data Pemerintah Provinsi Jateng mengungkap sampai hari ini, jumlah pasien positif covid-19 mencapai 9.954 kasus. Perinciannya, 2.978 pasien masih menjalani perawatan intensif, 6.083 pasien dinyatakan sembuh, dan 893 pasien meninggal.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengakui penyebaran virus korona di provinsi berpenduduk 37 juta jiwa itu memang cenderung meningkat. Dia meminta Bupati dan Wali Kota se-Jateng untuk terus menggencarkan penyelusuran riwayat kontak pasien covid-19.
“Memang layak terjadi peningkatan karena kita melakukan testing secara masif. Kita minta optimalisasi laboratorium dan masih proporsional bisa untuk meng-cover percepatan dalam tes. Kita mulai optimalkan koordinasi di tiap wilayah,” jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan jumlah penyebaran virus korona di Jateng tertinggi berada di Kabupaten Jepara. Sialnya, Pemerintah setempat gagal mengidentifikasi klaster penularan covid-19 di Jepara.
“Penambahan ini hampir semua. Kabupaten Jepara tertinggi dan tidak jelas klaster penularannya. Ini cukup berbahaya,” ucapnya.
Meski tidak jelas klaster covid-19 di Jepara, Dinas Kesehatan Jateng menemukan kasus virus korona di Sekretariat DPRD Jepara, Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol PP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)