Majalengka: Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, membuat salah satu keluarga di Desa Cipaku, kesulitan memandikan jasad anggota keluarga yang telah meninggal. Ketiadaan air bersih membuat ahli waris bingung sekaligus sedih lantaran tak bisa menyegerakan pengurusan jenazah.
Kasi Humas Polres Majalengka, Iptu Yadi Supriyadi, mengatakan, jenazah akhirnya bisa dimandikan usai pihaknya secara kebetulan tengah berpatroli membantu warga yang mengalami krisis air bersih.
"Saat petugas sedang berkeliling di Desa Cipaku Majalengka dengan membawa satu tangki air bersih, ada warga yang keluarganya meninggal dan kekurangan air untuk memandikan jenazah," kata Yadi, Rabu, 4 Oktober 2023.
Tak berpikir panjang, petugas langsung menyalurkan air bersih ke rumah duka. Terlebih, di Desa Cipaku menjadi salah satu wilayah yang mengalami kekeringan selama musim kemarau.
"Hari ini kami distribusikan sebanyak 12 ribu liter air," ucapnya.
Di lokasi lain, ratusan warga Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Majalengka, menggelar salat istisqa guna meminta hujan, di lapangan bola desa setempat.
Camat Kadipaten, Sunarto, mengatakan, Desa Heuelet sangat merasakan dampak dari kekeringan akibat musim kemarau dan El Nino. Dengan salat istisqa, warga berharap agar segera diturunkan hujan lantaran sudah dua bulan mengalami kekeringan.
"Semoga setelah salat istisqa ini, hujan bisa segera turun," kata Sunarto.
Sunarto mengungkapkan krisi air bersih membuat hampir seluruh warga Desa Heuleut bergantung pada bantuan air bersih. Menurutnya, kekeringan dampak musim kemarau tahun ini cukup parah sebab hampir semua sumber air mengering.
"Saat ini kekeringan yang paling parah, oleh karena itu kami menggelar salat istisqa," terang Sunarto.
Majalengka: Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, membuat salah satu keluarga di Desa Cipaku, kesulitan
memandikan jasad anggota keluarga yang telah meninggal. Ketiadaan air bersih membuat ahli waris bingung sekaligus sedih lantaran tak bisa menyegerakan pengurusan jenazah.
Kasi Humas Polres Majalengka, Iptu Yadi Supriyadi, mengatakan, jenazah akhirnya bisa dimandikan usai pihaknya secara kebetulan tengah berpatroli membantu warga yang mengalami krisis air bersih.
"Saat petugas sedang berkeliling di Desa Cipaku Majalengka dengan membawa satu tangki air bersih, ada warga yang keluarganya meninggal dan kekurangan air untuk memandikan jenazah," kata Yadi, Rabu, 4 Oktober 2023.
Tak berpikir panjang, petugas langsung menyalurkan air bersih ke rumah duka. Terlebih, di Desa Cipaku menjadi salah satu wilayah yang mengalami kekeringan selama musim kemarau.
"Hari ini kami distribusikan sebanyak 12 ribu liter air," ucapnya.
Di lokasi lain, ratusan warga Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Majalengka, menggelar salat istisqa guna meminta hujan, di lapangan bola desa setempat.
Camat Kadipaten, Sunarto, mengatakan, Desa Heuelet sangat merasakan dampak dari kekeringan akibat musim kemarau dan El Nino. Dengan salat istisqa, warga berharap agar segera diturunkan hujan lantaran sudah dua bulan mengalami kekeringan.
"Semoga setelah salat istisqa ini,
hujan bisa segera turun," kata Sunarto.
Sunarto mengungkapkan krisi air bersih membuat hampir seluruh warga Desa Heuleut bergantung pada bantuan air bersih. Menurutnya, kekeringan dampak musim kemarau tahun ini cukup parah sebab hampir semua sumber air mengering.
"Saat ini kekeringan yang paling parah, oleh karena itu kami menggelar salat istisqa," terang Sunarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)