Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Medcom.id/Metro TV
Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Medcom.id/Metro TV

Universitas Negeri Semarang Anuegrahi Habib Luthfi Gelar Doktor Kehormatan

Mustholih • 09 November 2020 13:52
Semarang: Universitas Negeri Semarang menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu dinilai sebagai sosok yang berjasa besar dalam menjaga semangat kebangsaan, mengobarkan nasionalisme, dan mempromosikan islam moderat di Tanah Air.
 
"Hal ini diakui luas bukan hanya oleh bangsa Indonesia, melainkan juga ulama-ulama di dunia. Presiden Joko Widodo mengakui kiprah Habib Luthfi memiliki kontribusi besar dalam mempromosikan nilai-nilai keagamaan dalam bingkai keindonesiaan," kata Rektor Universitas Negeri Semarang, Fathur Rokhman, Semarang, Jawa Tengah, 9 November 2020.
 
Fathur mengatakan Unnes menyadari bahwa ilmu pengetahuan bukanlah monopoli masyarakat kampus. Di luar Unnes, katanya, masih banyak sosok dan pribadi yang memiliki keilmuan dan kontribusi yang luar biasa terhadap masyarakat Indonesia. 

"Keilmuan tersebut harus diapresiasi agar dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, menjadi inspirasi bangsa dan umat manusia," jelas Fathur menegaskan.
 
Menurut Fathur, gelar doktor honoris causa kepada Habib Luthfi sudah melewati seleksi ketat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1980 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2013, gelar doktor kehormatan hanya boleh diberikan dari perguruan tinggi yang memiliki program studi doktoral dengan akreditasi A. 
 
"Selama lebih dari satu semester kami melakukan kajian terhadap pemikiran, kiprah, karya, dan jasa-jasanya dalam bidang dakwah, kebangsaan, dan pemberdayaan umat. Berdasarkan kajian tersebut, Habib Luthfi bin Yahya adalah sosok yang lebih dari layak untuk menerima gelar doktor honoris causa," ujar Fathur.
 
Sementara itu, kata Fathur, keluarga besar Unnes menilai Habib Luthfi merupakan dai, guru, ahli tariqah, sekaligus ilmuwan. Keilmuanan Habib Luthfi dalat ditelusuri pada, pertama, kecintaan ulama asal Pekalongan itu terhadap ilmu pengetahuan; kedua, kecakapan metodologis dalam menggali, mengolah, dan mensintesiskan pengetahuan-pengetahuan baru; serta ketiga, strategi publikasi pemikiran dalam bahasa dakwah yang otentik. 
 
"Sebagai ilmuwan itulah yang membuatnya menjadi anggota akademi ilmu pengetahuan Kerajaan Yordania atau The Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought Yordania. Saya ingat persis wejangan Habib Luthfi ketika saya sowan dua minggu lalu. Habib Luthfi menyampaikan yang terpenting dari penganugerahan ini bukanlah tentang dirinya , melainkan kemajuan Unnes, kemajuan bangsa, dan negara, juga kemajuan umat," beber Fathur.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan