Malang: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan proyek kereta gantung di kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) segera direalisasikan. Ia menyebut sudah ada investor yang tertarik untuk membangunnya.
"Calon investor sudah ada. Saya (juga) sudah bertemu tokoh adat dan budaya di Bromo. Titik mana yang kemungkinan diizinkan sebagai penguatan wisata BTS (Bromo Tengger Semeru)," kata Khofifah, di Malang, Jawa Timur, Selasa, 18 Februari 2020.
Lebih lanjut, kata Khofifah, pengerjaan kereta gantung akan dikawal oleh Kementerian Pariwisata dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Koordinator pengembangan BTS itu Kementerian Pariwisata, sedangkan yang menyiapkan roadmap Kementerian Bapennas. Saya sudah bertemu keduanya," ungkapnya.
Kereta gantung bakal dibangun dari Puncak B29 dan B30 di kawasan Lumajang, Jawa Timur, lalu dilanjutkan ke titik Seruni, di Probolinggo. Jalur inilah yang disepakati oleh para tokoh adat.
"Inisiasi ini sudah dikomunikasikan oleh Kementerian Pariwisata dan Bappenas. Termasuj dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan tokoh adat Tengger," jelas Khofifah.
Kereta gantung Bromo akan mengadopsi gaya cable car di Swiss. Pembangunan moda tersebut guna memudahkan wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit dan terbenam tanpa mengesampingkan daya dukung alam.
Malang: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan proyek kereta gantung di kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
(BB-TNBTS) segera direalisasikan. Ia menyebut sudah ada investor yang tertarik untuk membangunnya.
"Calon investor sudah ada. Saya (juga) sudah bertemu tokoh adat dan budaya di Bromo. Titik mana yang kemungkinan diizinkan sebagai penguatan wisata BTS (Bromo Tengger Semeru)," kata Khofifah, di Malang, Jawa Timur, Selasa, 18 Februari 2020.
Lebih lanjut, kata Khofifah, pengerjaan kereta gantung akan dikawal oleh Kementerian Pariwisata dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Koordinator pengembangan BTS itu Kementerian Pariwisata, sedangkan yang menyiapkan roadmap Kementerian Bapennas. Saya sudah bertemu keduanya," ungkapnya.
Kereta gantung bakal dibangun dari Puncak B29 dan B30 di kawasan Lumajang, Jawa Timur, lalu dilanjutkan ke titik Seruni, di Probolinggo. Jalur inilah yang disepakati oleh para tokoh adat.
"Inisiasi ini sudah dikomunikasikan oleh Kementerian Pariwisata dan Bappenas. Termasuj dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan tokoh adat Tengger," jelas Khofifah.
Kereta gantung Bromo akan mengadopsi gaya cable car di Swiss. Pembangunan moda tersebut guna memudahkan wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit dan terbenam tanpa mengesampingkan
daya dukung alam. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)