Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Medcom.id/Amaluddin)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Medcom.id/Amaluddin)

Khofifah Soroti Daya Dukung Alam Wisata Bromo Tengger Semeru

Daviq Umar Al Faruq • 09 Oktober 2019 09:07
Malang: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyoroti daya dukung alam di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru. Ia ingin satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas Kementerian Pariwisata itu memiliki pemetaan daya dukung alam menghadapi banyaknya pengunjung.
 
"Sehari berapa wisatawan boleh menikmati indahnya Bromo. Karena termasuk ecotourism, area-area yang terkait dengan pasir berbisik itu membutuhkan titik-titik tertentu. (Misalnya) mobil boleh lewat di mana? Itu tetap harus dijaga," katanya, di Malang, Selasa, 8 Oktober 2019.
 
Pemprov Jatim, kata Khofifah, akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengelolaan. Ia tak ingin banyaknya pengunjung justru menjadi ancaman bagi alam di sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). 

"Balai Besar TNBTS harus diajak duduk bersama. Terkait di mana titik yang diperbolehkan kalau kita mau lihat sunrise. Juga duduk bersama KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)," imbuhnya.
 
Di sisi lain, Pemprov Jatim berencana membangun cable car atau kereta gantung di kawasan BTS. Usulan ini pun telah didukung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang berencana mendatangkan kereta gantung dari Swiss.
 
Pembangunan kereta gantung diharapkan mempermudah akses wisatawan yang ingin melihat matahari terbit dan terbenam di kawasan BTS dengan memperhatikan kondisi di sekitarnya.
 
"Jadi semuanya akan dilakukan pemetaan ecotourism agar tetap terjaga daya dukung alamnya. Sehingga titik-titik penggunaan teknologi yang bisa dinikmati wisatawan tetap harus selaras dengan penguatan daya dukung alam yang menjadi kekuatan BTS," ungkapnya.
 
Mantan Menteri Sosial optimistis Jawa Timur dapat menjadi destinasi wisata baru bagi turis mancanegara setelah Bali.
 
"Rata-rata wisatawan Eropa ke Indonesia itu 14 hari. Dua hari ke Borobudur, dua hari di Jatim ke Bromo dan Ijen dan 10 hari di Bali. Kita sudah merancang bagaimana agar wisatawan Eropa yang ke Indonesia bisa tinggal lebih lama di Jatim," lanjut dia.
 
"Katakan kalau mereka lewat Malang, mereka akan tinggal di Malang minimal sehari. Baru kemudian di Bromo sehari, yang lewat Probolinggo, Surabaya, juga begitu. Paling tidak mereka bisa empat hari di Jatim," imbuhnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan