Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilih menerapkan karantina lokal atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Karantina lokal dinilai lebih efektif menekan angka penularan covid-19.
"Pemprov Jatim bersama pemda, TNI dan Polri melakukan PSBM dan membatasi aktivitas untuk keluar ke wilayah pemukiman serta menjamin kecukupan logistik mereka dengan menyuplai makanan setiap hari," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, melansir Antara, Minggu, 13 Februari 2020.
Dia menilai PSBM lebih tepat untuk diterapkan, mengingat Jatim telah memiliki Kampung Tangguh sebagai satuan kecil dari masyarakat. Kini jumlah Kampung Tangguh sebanyak 2.605.
"Ini merupakan salah satu social capital yang memungkinkan format PSBM dilakukan secara gotong royong dengan skala terkecil yang lebih efektif dan tertarget," ucapnya.
Baca: Pemudik Asal Jakarta Diawasi Ketat di DIY
Khofifah mencontohkan, PSBM telah dilakukan di Magetan, termasuk di area Pondok Pesantren Temboro. PSBM, kata dia, dilakukan secara ketat dengan mengunci pintu keluar masuk desa, pengetesan secara masif dan karantina total selama 14 hari.
"Efektivitas PSBM terbukti karena sampai hari ini sudah tidak ada penyebaran kasus covid-19 baru dari area tersebut," jelasnya.
Khofifah melanjutkan, PSBM juga telah dilakukan di beberapa zona merah baru akibat adanya klaster baru. Seperti di Lapas Porong dan PP Darussalam Blokagung Banyuwangi.
"Setiap daerah diharap memperhatikan zona masing-masing dan mengembangkan risiko zonasi dengan skala kecamatan dan kampung," tukasnya.
Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilih menerapkan karantina lokal atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Karantina lokal dinilai lebih efektif menekan angka penularan covid-19.
"Pemprov Jatim bersama pemda, TNI dan Polri melakukan PSBM dan membatasi aktivitas untuk keluar ke wilayah pemukiman serta menjamin kecukupan logistik mereka dengan menyuplai makanan setiap hari," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, melansir Antara, Minggu, 13 Februari 2020.
Dia menilai PSBM lebih tepat untuk diterapkan, mengingat Jatim telah memiliki Kampung Tangguh sebagai satuan kecil dari masyarakat. Kini jumlah Kampung Tangguh sebanyak 2.605.
"Ini merupakan salah satu social capital yang memungkinkan format PSBM dilakukan secara gotong royong dengan skala terkecil yang lebih efektif dan tertarget," ucapnya.
Baca: Pemudik Asal Jakarta Diawasi Ketat di DIY
Khofifah mencontohkan, PSBM telah dilakukan di Magetan, termasuk di area Pondok Pesantren Temboro. PSBM, kata dia, dilakukan secara ketat dengan mengunci pintu keluar masuk desa, pengetesan secara masif dan karantina total selama 14 hari.
"Efektivitas PSBM terbukti karena sampai hari ini sudah tidak ada penyebaran kasus covid-19 baru dari area tersebut," jelasnya.
Khofifah melanjutkan, PSBM juga telah dilakukan di beberapa zona merah baru akibat adanya klaster baru. Seperti di Lapas Porong dan PP Darussalam Blokagung Banyuwangi.
"Setiap daerah diharap memperhatikan zona masing-masing dan mengembangkan risiko zonasi dengan skala kecamatan dan kampung," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)