Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan bersama Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Simrin C. Singh menandatangani naskah kerjasama di Ruang VIP AAC Dayan Dawood. Foto: Istimewa
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan bersama Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Simrin C. Singh menandatangani naskah kerjasama di Ruang VIP AAC Dayan Dawood. Foto: Istimewa

Universitas Syiah Kuala Gandeng ILO Tingkatkan Kesejahteraan Petani Nilam Aceh

Fajri Fatmawati • 15 Oktober 2024 16:22
Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menjalin kemitraan strategis untuk memperkuat ekosistem nilam Aceh. Kolaborasi dilandasi oleh komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani nilam dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Aceh.
 
Rektor USK Profesor Marwan dan Direktur Kantor ILO Indonesia dan Timor Leste Simrin C Singh
menandatangani perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU)  sebagai pengukuhan kemitraan.
 
Prosesi MoU berlangsung di Ruang VIP Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, pada 15 Oktober 2024, dan disaksikan berbagai pihak termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Pemerintah Aceh.

Salah satu hasil konkret dari kolaborasi ini adalah peluncuran sistem Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis website bernama MyNilam. Sistem ini dirancang untuk mencatat seluruh proses produksi nilam, memastikan kualitas produk, dan meningkatkan transparansi dalam rantai pasok.
 
"Selama 10 tahun terakhir, USK melalui Atsiri Research Center (ARC) telah berupaya keras untuk mengembalikan kejayaan nilam Aceh. Kami melihat potensi besar pada komoditas ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Rektor USK, Profesor Marwan, Selasa, 15 Oktober 2024.
 
Baca juga: Warga Kampung Kaliki Merauke Akhirnya Punya Sawah Sendiri

Kemitraan ini juga fokus pada peningkatan kapasitas petani nilam melalui pelatihan literasi keuangan dan kewirausahaan. Dengan dukungan dari Pemerintah Swiss melalui proyek ILO Promise II Impact, saat ini sudah ada 20% petani nilam yang telah mengikuti pelatihan dan merasakan manfaatnya.
 
Direktur Kantor ILO Indonesia dan Timor Leste, Simrin C Singh, menyatakan kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk menghubungkan penelitian dengan industri, sehingga memberikan manfaat langsung bagi petani dan masyarakat. 
 
"Kami berharap kemitraan ini dapat menciptakan rantai nilai yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal," ujarnya.
 
Asisten Deputi Bidang Inklusi Keuangan Kemenko Perekonomian Dr Erdiriyo menambahkan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan Strategi Nasional Inklusi Keuangan Indonesia, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pedesaan dan meningkatkan akses mereka terhadap layanan keuangan.
 
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyambut baik kolaborasi ini dan mengapresiasi hasil nyata yang telah dicapai, seperti pelepasan ekspor minyak nilam Aceh pertama dari desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) OJK.
 
Dengan berbagai inisiatif yang telah dilakukan, kolaborasi antara USK dan ILO ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi sektor nilam Aceh, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan