Banjarnegara: Manajer Upland Project Muhammad Ikhwan berharap program Uplan yang akan selesai pada 2026 dapat berlanjut dengan dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dia juga berharap jangkauan program Kementerian Pertanian (Kementan) diperluas agar manfaatnya dirasakan lebih banyak petani.
"Kami berharap Banjarnegara bisa mencapai target yang diharapkan dari Upland ini, sehingga Upland bisa menjadi sebuah legasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas," ujar Ikhwan, Rabu, 2 Oktober 2024.
Ikhwan menekankan pentinganya keberlanjutan program ini melalui pendanaan APBD. Mengingat, Upland mencakup berbagai aspek pertanian, mulai dari hulu hingga hilir.
Selain itu, permodalan menjadi salah satu elemen kunci yang juga difasilitasi oleh UPLAND, termasuk kerja sama dengan Project Implementation Unit (PIU) dalam penyusunan peraturan daerah mengenai modal dan penempatan dana hibah di Bank Jateng untuk mendukung kredit permodalan bagi petani.
"Kami bersama PIU menyusun perda mengenai permodalan untuk penempatan dana hibah di Bank Jateng. Dana ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh para petani kopi dan domba untuk modal kerja serta investasi," jelasnya.
Upland Project merupakan program yang didanai melalui hibah dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (ISDB). Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas hasil pertanian serta pendapatan petani. Di Banjarnegara, program Upland berfokus pada pengembangan komoditas kopi dan domba.
"Kami berharap bantuan program Upland bisa mencapai tujuan yang ditetapkan, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kopi dan domba di Banjarnegara," ungkapnya.
Senada, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Upland Project Risda Sinaga berharap program ini dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banjarnegara. Risda menekankan potensi besar ekonomi kerakyatan di wilayah ini, terutama di sektor pertanian, yang dapat terus dikembangkan.
"Harapan kami, anggaran yang sudah dikucurkan dapat benar-benar dimanfaatkan oleh grassroots, terutama oleh para petani. Kami juga berharap korporasi petani, seperti KWT (Kelompok Wanita Tani) dan lainnya, bisa semakin berkembang," kata Risda.
Risda berharap strategi keberlanjutan program ini bisa terinternalisasi dengan baik di Banjarnegara. Ia menginginkan program ini tidak hanya sukses di kecamatan-kecamatan yang menjadi lokasi kegiatan, tetapi juga diadopsi oleh kecamatan lain di Banjarnegara.
"Sehingga dari hulu hingga hilir, bantuan dari Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Banjarnegara dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh seluruh petani," tutur Risda.
Banjarnegara: Manajer Upland Project Muhammad Ikhwan berharap program Uplan yang akan selesai pada 2026 dapat berlanjut dengan dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dia juga berharap jangkauan program Kementerian Pertanian (Kementan) diperluas agar manfaatnya dirasakan lebih banyak
petani.
"Kami berharap Banjarnegara bisa mencapai target yang diharapkan dari Upland ini, sehingga Upland bisa menjadi sebuah legasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas," ujar Ikhwan, Rabu, 2 Oktober 2024.
Ikhwan menekankan pentinganya keberlanjutan program ini melalui pendanaan APBD. Mengingat, Upland mencakup berbagai aspek pertanian, mulai dari hulu hingga hilir.
Selain itu, permodalan menjadi salah satu elemen kunci yang juga difasilitasi oleh UPLAND, termasuk kerja sama dengan
Project Implementation Unit (PIU) dalam penyusunan peraturan daerah mengenai modal dan penempatan dana hibah di Bank Jateng untuk mendukung kredit permodalan bagi
petani.
"Kami bersama PIU menyusun perda mengenai permodalan untuk penempatan dana hibah di Bank Jateng. Dana ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh para petani kopi dan domba untuk modal kerja serta investasi," jelasnya.
Upland Project merupakan program yang didanai melalui hibah dari
International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan
Islamic Development Bank (ISDB). Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas hasil pertanian serta pendapatan petani. Di Banjarnegara, program Upland berfokus pada pengembangan komoditas kopi dan domba.
"Kami berharap bantuan program Upland bisa mencapai tujuan yang ditetapkan, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kopi dan domba di Banjarnegara," ungkapnya.
Senada, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Upland Project Risda Sinaga berharap program ini dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banjarnegara. Risda menekankan potensi besar ekonomi kerakyatan di wilayah ini, terutama di sektor pertanian, yang dapat terus dikembangkan.
"Harapan kami, anggaran yang sudah dikucurkan dapat benar-benar dimanfaatkan oleh grassroots, terutama oleh para petani. Kami juga berharap korporasi petani, seperti KWT (Kelompok Wanita Tani) dan lainnya, bisa semakin berkembang," kata Risda.
Risda berharap strategi keberlanjutan program ini bisa terinternalisasi dengan baik di Banjarnegara. Ia menginginkan program ini tidak hanya sukses di kecamatan-kecamatan yang menjadi lokasi kegiatan, tetapi juga diadopsi oleh kecamatan lain di Banjarnegara.
"Sehingga dari hulu hingga hilir, bantuan dari Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Banjarnegara dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh seluruh petani," tutur Risda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)