"Sekarang saatnya kita operasikan alat panen (modern), sehingga menekan biaya 60 sampai 70 persen kemudian losses berkurang 20 persen. Biaya murah dan pastinya meningkatkan produksi," kata Amran dalam keterangan, di Jakarta, Minggu, 13 Oktober 2024.
Mentan menekankan hal itu kepada petani yang ada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Baginya modernisasi sebagai kunci peningkatan produksi pertanian.
Meski begitu, ia tidak menyebutkan secara rinci berapa biaya dalam nominal rupiah yang dapat dihemat jika menerapkan pertanian modern.
"Kita harus bertransformasi menuju pertanian modern. Proses usaha tani akan lebih efisien dan biaya produksi juga lebih murah," ujar Amran pula.
Ia pun mempraktikkan secara langsung bagaimana cara penggunaan alat mesin pertanian (alsintan), salah satunya combine harvester saat melakukan panen. Dengan menggunakan alat dan mesin pertanian modern seperti combine harvester, produksi padi akan meningkat.
Amran kembali menambahkan, dalam meningkatkan produksi pertanian demi mencapai swasembada pangan, pihaknya melakukan pompanisasi di seluruh wilayah Indonesia.
Dia menerangkan, pompanisasi merupakan upaya Kementan dalam rangka penambahan areal tanam (PAT) yang dikonsentrasikan di daerah-daerah sentra produksi, termasuk di Sulsel.
Baca juga: Perhatikan Sektor Pertanian, Prabowo Harus Pintar Pilih Pejabat Negara |
Salurkan bantuan
Sebelumnya, Kementan telah menyalurkan bantuan reguler sampai akhir 2024 untuk wilayah Sulsel senilai Rp365,32 miliar. Selanjutnya, alokasi pupuk subsidi tahun 2024 sebanyak 869.355 ton dengan nilai Rp4,8 triliun atau ada penambahan 451.718 ton senilai Rp2,57 triliun yang semula hanya 417 ribu ton senilai Rp2,3 triliun lebih.
Kemudian, bantuan benih reguler untuk Sulsel tahun 2024 total senilai Rp82,89 miliar lebih. Bantuan alsintan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian tahun 2024 sejumlah 4.010 unit senilai Rp123,60 miliar lebih.
Rinciannya, Brigade Alsintan sebanyak 2.016 unit pompa air senilai Rp48,38 miliar lebih, hand sprayer 359 unit senilai Rp350 juta, pompa air 1.133 unit senilai Rp27,19 miliar.
Alat traktor Crawler dua unit senilai Rp70 juta, alat traktor roda dua (TR-2) sebanyak 411 unit senilai Rp13,15 miliar lebih, dan alat traktor roda empat (TR-4) sebanyak 89 unit senilai Rp33,82 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News