Ilustrasi tes korona. Medcom.id
Ilustrasi tes korona. Medcom.id

PO Bus di Tangerang Keberatan Wacana Penumpang Wajib Tes PCR

Hendrik Simorangkir • 27 Oktober 2021 17:52
Tangerang: Sejumlah perusahaan otobus (PO) di Terminal Poris Plawad Kota Tangerang, Banten, keberatan adanya wacana penumpang bus diwajibkan menyerahkan tes PCR. Pasalnya, harga tes PCR lebih mahal ketimbang tarif tiket bus. 
 
"Harga tes PCR lebih mahal dari pada tarif bus. Ya kalau benar diterapkan bakal sepi penumpang pasti," ujar pihak PO Sinarjaya, Subiyanto, Rabu, 27 Oktober 2021.
 
Subiyanto mengatakan, saat ini jumlah penumpang tergolong menurun selama pandemi covid-19. Dalam satu hari, lanjutnya, bus dengan tujuan ke Surabaya itu hanya mengangkut sekitar 10 penumpang. 

"Saat ini harga tiket kita ke Surabaya hanya Rp200 ribu. Harga dengan segitu saja sepi, bagaimana kalau ditambah dengan PCR, bisa-bisa sepi penumpang kita," katanya.
 
Baca: Imbas Wajib Tes PCR, Pergerakan Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Merosot
 
Subiyanto berharap agar wacana penumpang khususnya penumpang bus membawa hasil tes PCR tidak akan diterapkan. 
 
"Ya enggak perlu diterapkan. Kalau benar diterapkan yang rugi kita-kita juga nanti. Bakal tumbuh travel gelap. Mudah-mudahan jangan sampai ada PCR," ucap dia. 
 
Hal senada diutarakan Warso dari pihak PO KTM Trans. Dia mengaku keberatan terhadap wacana penumpang moda transportasi diwajibkan membawa tes PCR. 
 
"Sekarang begini, untuk tiket sekali jalan menuju Surabaya cuma Rp290 ribu. Kalau PCR kan bisa sampai kurang lebih Rp500 ribu. Menurut kami, harga tes PCR itu bisa beli tiket pulang pergi, keberatan banget lah," kata Warso.
 
Baca: Aturan Tes PCR Penumpang Pesawat Dinilai Memberatkan
 
Warso menuturkan, jika nantinya akan tetap diterapkan ke seluruh penumpang bus, dikhawatirkan tingkat keterisian bakal menurun dengan tajam. Saat ini, dia mengaku jumlah keterisian sudah sangat menurun ketimbang sebelum pandemi covid-19. 
 
"Jumlah penumpang di bus ini (PO KTM Trans) saja sudah turun 80 persen sekarang. Sehari cuma mengangkut 5-10 orang ke Surabaya. Apa lagi kalau ada PCR, bisa bubar sudah. Pada pulangnya nanti pas PCR-nya dicabut. Apalagi pandemi saat ini, orang pada takut naik transportasi," jelasnya.
 
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemberlakukan tes PCR untuk semua moda transportasi bisa dilakukan jelang masa libur Natal dan Tahun Baru. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan