medcom.id, Manado: Politikus Partai Golkar, asal Sulawesi Utara bernama Aditya Anugrah Moha atau Aditya Didi Moha (ADM) yang ikut ditangkap bersama Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Utara Sudiwardono dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dikenal sebagai politikus dengan karir cemerlang.
Pria kelahiran Kota Kotamobagu, pada 25 Januari 1982 ini memang tumbuh di keluarga berlatar belakang politik. Ibunya Marlina Moha Siahaan (MMS) merupakan mantan Bupati Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara dua periode.
Didi dikenal sebagai kader loyal Partai Golkar. Hubungan ADM dengaan Golkar bahkan sudah terjalin sejak ia duduk di bangku SMA dengan menjadi juru kampanye remaja Partai Golkar pada 1999. Terlebih ibunya, MMS, pun salah satu tokoh Golkar Sulut.
Baca: Kronologi Penangkapan Ketua PT Sulut dan Politikus Golkar
Didi merupakan sarjana kedokteran lulusan Universitas Samiratulangi sekaligus master manajemen lulusan Universitas Timbul Nusantara.
Di dunia kampus, Didi juga aktif dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan. Beberapa paguyuban yang menampung aspirasi khususnya mahasiswa asal Bolaang Mongondow Raya (BMR) pun sempat dibentuknya kala dia berkuliah di Fakuktas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Karir ADM di Partai Golkar pun makin gemilang saat dia dipercaya menjabat sebagai bendahara Golkar Sulut pada 2007. ADM juga menjabat sebagai Ketua KNPI Bolaang Mongondow (Bolmong) periode 2007-2010.
Pada 2009, Didi dipercaya menjabat Sekretaris Golkar Sulut. Di usia yang masih sangat muda, 22 tahun, Didi sudah menjadi anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, kependudukan dan tenaga kerja, setelah tepilih dalam pemilihan legislatif periode 2009-2014. Pada 2010, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPP AMPI.
Baca: Politikus Golkar Diduga Suap Hakim untuk Selamatkan Ibunya
Politikus muda ini juga sempat mencoba peruntungan di Pemilihan Kepala Daerah tahun 2011 dengan maju sebagai calon Bupati Bolaang Mongondow dari Partai Golkar. Namun, langkahnya kandas setelah kalah dari lawan politiknya, Salihi Mokodongan dari PAN.
Pada tahun 2014, Didi kembali maju pada pemilihan legislatif periode 2014-2019 dan kembali terpilih dengan jumlah suara sebanyak 77.264 Dia kemudian duduk di Komisi XI yang membidangi keuangan, perbankan dan perencanaan pembangunan. Terakhir pada Januari 2016, dia dimutasi menjadi anggota Komisi VI DPR RI hingga kini.
medcom.id, Manado: Politikus Partai Golkar, asal Sulawesi Utara bernama Aditya Anugrah Moha atau Aditya Didi Moha (ADM) yang ikut ditangkap bersama Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Utara Sudiwardono dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dikenal sebagai politikus dengan karir cemerlang.
Pria kelahiran Kota Kotamobagu, pada 25 Januari 1982 ini memang tumbuh di keluarga berlatar belakang politik. Ibunya Marlina Moha Siahaan (MMS) merupakan mantan Bupati Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara dua periode.
Didi dikenal sebagai kader loyal Partai Golkar. Hubungan ADM dengaan Golkar bahkan sudah terjalin sejak ia duduk di bangku SMA dengan menjadi juru kampanye remaja Partai Golkar pada 1999. Terlebih ibunya, MMS, pun salah satu tokoh Golkar Sulut.
Baca:
Kronologi Penangkapan Ketua PT Sulut dan Politikus Golkar
Didi merupakan sarjana kedokteran lulusan Universitas Samiratulangi sekaligus master manajemen lulusan Universitas Timbul Nusantara.
Di dunia kampus, Didi juga aktif dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan. Beberapa paguyuban yang menampung aspirasi khususnya mahasiswa asal Bolaang Mongondow Raya (BMR) pun sempat dibentuknya kala dia berkuliah di Fakuktas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Karir ADM di Partai Golkar pun makin gemilang saat dia dipercaya menjabat sebagai bendahara Golkar Sulut pada 2007. ADM juga menjabat sebagai Ketua KNPI Bolaang Mongondow (Bolmong) periode 2007-2010.
Pada 2009, Didi dipercaya menjabat Sekretaris Golkar Sulut. Di usia yang masih sangat muda, 22 tahun, Didi sudah menjadi anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, kependudukan dan tenaga kerja, setelah tepilih dalam pemilihan legislatif periode 2009-2014. Pada 2010, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPP AMPI.
Baca:
Politikus Golkar Diduga Suap Hakim untuk Selamatkan Ibunya
Politikus muda ini juga sempat mencoba peruntungan di Pemilihan Kepala Daerah tahun 2011 dengan maju sebagai calon Bupati Bolaang Mongondow dari Partai Golkar. Namun, langkahnya kandas setelah kalah dari lawan politiknya, Salihi Mokodongan dari PAN.
Pada tahun 2014, Didi kembali maju pada pemilihan legislatif periode 2014-2019 dan kembali terpilih dengan jumlah suara sebanyak 77.264 Dia kemudian duduk di Komisi XI yang membidangi keuangan, perbankan dan perencanaan pembangunan. Terakhir pada Januari 2016, dia dimutasi menjadi anggota Komisi VI DPR RI hingga kini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)