Ilustrasi-Pexels
Ilustrasi-Pexels

Sejumlah Budayawan Pertanyakan Hari Jadi Jombang

Amir Zakky • 04 Oktober 2020 14:38

"Misalnya pada tahun 1323, massa ditandainya prasasti tuhanaru atau prasasti Jayanegara II. Sebelum itu ada juga prasasti Kusambyan era airlangga. Ini semua bukti sejarah, jejaknya ada. Bukan era penjajahan belanda yang kita peringati terus terusan sampai anak cucu," ungkapnya.
 
Lebih lanjut Hamim mengaku akan terus meminta pemkab jombang merevisi keputusan hari jadi tersebut meski Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, sudah mengeluarkan Perbub 63/2019.
 
"Kami tetap ingin ada revisi. Sebab ini semua merupakan hasil kajian dan diskusi dari sejumlah budayawan selama bertahun-tahun. Satu lagi, kalau serius kan otomatis ada Perda bukan cuma  Perbub saja," ujarnya.

Diketahui Berdasarkan data Pemkab Jombang, 21 Oktober, sudah ditetapkan sebagai Hari Jadi Pemkab Jombang. Penetapan ini didasarkan dari dokumen Pemerintah Hindia Belanda, yang menyebut pada tahun 1910, pemerintahan di wilayah Jombang berdiri selepas ada peleburan di wilayah Sedayu, Gresik dan Mojokerto.
 
Pada Jumat Pahing tanggal 21 Oktober 1910, Jombang ditetapkan berdiri sendiri oleh Pemerintahan Hindia Belanda dengan menunjuk bupati R.A.A Soeroadiningrat, sebagai bupati pertama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan