(istimewa)
(istimewa)

Para Petani Tebu di Lampung Tengah Dorong Kedaulatan Pangan

Lukman Diah Sari • 28 Januari 2023 20:52
Lampung Tengah: Petani Tebu Bersatu (Petebu) menyelami aspirasi petani tebu di Lampung Tengah, Lampung, Sabtu, 28 Januari 2023. Kegiatan itu dikemas dalam silaturahmi dan sarasehan bertajuk Meningkatkan Peran Serta Petebu Lampung Dalam Rangka Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional.
 
Ratusan peserta yang berasal dari tujuh kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah sepakat untuk menjadi bagian dari wadah Petebu. Agenda tersebut berlangsung di Lapangan Palapa Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
 
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Petebu Lampung Sudirman mengatakan sarasehan ini bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan yang dialami para petani tebu. Khususnya di Kabupaten Lampung Tengah.

"Jadi, acara ini untuk menggali aspirasi petani tebu di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Lampung Tengah demi mendorong percepatan swasembada gula nasional serta mendukung kedaulatan pangan nasional," kata Sudirman, di Lampung Tengah, Sabtu, 28 Januari 2023.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Tengah tahun 2022, lahan tebu di daerah tersebut mencapai 10.183 hektare. Nilai produksi mencapai 65.246 ton per tahun. 

Baca: Mahasiswa Tel-U Ciptakan Alat Irigasi Otomatis dengan Panel Surya


Lahan pertanian tebu tersebut tersebar di tujuh kecamatan dan menjadi penyangga bagi operasional Pabrik Gula (PG) di sekitarnya, yakni PG Gunung Madu dan PG Gula Putih Mataram, baik melalui program kemitraan pengelolaan lahan hak guna usaha (HGU) milik PG atau pengelolaan lahan Tebu Rakyat (TR) mandiri. 
 
Sudirman menyebut tingginya produksi gula dan tebu tak sejalan dengan kesejahteraan para petani tebu. Misalnya, sulit mendapatkan pupuk bersubsidi, bantuan ratoon, penyediaan alat mekanisasi, serta rendahnya rendemen tebu sekitar 5,96 persen pada 2022 jika dibandingkan dengan 2021 mencapai 7 persen.
 
"Lalu masalah harga, kalau ikut kemitraan itu panen di bulan 4 pembayaran nya bisa di bulan 11. Satu hal lagi, petani tebu di sini itu jual nya harus ke perusahaan, sedangkan kalau jualnya ke PG petani dibebani ppn 10 persen. Harapannya lewat sarasehan Petebu bisa menjembatani persoalan tadi," jelas Sudirman.

Baca: Hadapi Tantangan Pasar Sawit Berkelanjutan, Petani Swadaya Mulai Berbenah


Sudirman meminta kepada para petani tebu untuk terus memperjuangkan hak mereka melalui sebuah wadah, yakni Petebu. Hasil dari Sarasehan ini akan ditindaklanjuti dan diserahkan kepada pemangku kepentingan masing-masing wilayah.
 
Acara ini merupakan agenda ke-11 yang dilakukan Petebu. Sebelumnya, mereka telah menggelar sarasehan di sepuluh wilayah lain yakni Kertosono, Jawa Timur; Karanganyar, Jawa Tengah; Way Kanan, Lampung; Palembang, Sumatra Selatan; Dompu, NTB; Majalengka, Jawa Barat; Takalar, Sulawesi Selatan; Deli Serdang, Sumatra Utara; Madiun, Jawa Timur; dan Subang, Jawa Barat.
 
Petebu juga melantik kepengurusan DPW Lampung dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Lampung Tengah sebagai perpanjangan tangan dalam menyerap aspirasi petani tebu. Selain itu, Petebu juga mendistribusikan bantuan sosial berupa sembako kepada masyarakat sekitar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan