Guguran lava pijar terlihat dari Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (27/2/2021). (Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)
Guguran lava pijar terlihat dari Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (27/2/2021). (Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

Pemulihan Hutan Terdampak Erupsi Merapi Butuh Puluhan Tahun

Antara • 03 Maret 2021 09:20
Sleman: Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) menyatakan pemulihan kerusakan hutan akibat terdampak erupsi Gunung Merapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Butuh waktu puluhan tahun untuk bisa kembali menjadi hutan sekunder hingga hutan sekunder tua.
 
"Pemulihan kerusakan hutan yang terdampak erupsi Gunung Merapi dilakukan secara bertahap sesuai tingkat kerusakan. Ini membutuhkan waktu cukup lama hingga puluhan tahun," kata Kepala BTNG, Pujiati, di Sleman, Rabu, 3 Maret 2021.
 
Ia mencontohkan, pada kejadian erupsi besar Gunung Merapi pada 2010, berdampak sangat besar pula pada kerusakan hutan di lereng Merapi. Karena wilayah yang terdampak cukup luas dan material vulkanis yang menerjang hutan juga sangat banyak.

"Dampak paling berat di kawasan hutan wilayah Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman," ungkapnya.
 
Baca juga: Dana Hibah Pariwisata Batal Cair, Anggaran Pemkot Makassar Dipotong Rp40 Miliar
 
Menurut dia, hutan yang terdampak material panas erupsi Gunung Merapi membutuhkan waktu lama untuk kembali pulih, mulai dari proses pertumbuhan semak belukar hingga kembali menjadi hutan sekunder.
 
"Rentang waktu satu hingga dua tahun pascaerupsi, semak belukar dan pertumbuhan jenis pionir dimulai, kemudian tiga sampai lima tahun pascaerupsi pertumbuhan jenis pionir mulai menutup area terbuka. Enam sampai 10 tahun pertumbuhan semak belukar dan vegetasi jenis pionir menjadi hutan sekunder," papar dia.
 
Pujiati mengatakan, selanjutnya dari hutan sekunder menuju ke hutan sekunder tua membutuhkan proses yang cukup lama hingga sebuah hutan masuk dalam klasifikasi hutan primer.
 
"Proses pertumbuhan ini akan berlangsung hingga sekitar 25 tahun sampai menjadi hutan sekunder tua dan bertahap tergantikan oleh jenis subklimaks maupun klimaks kemudian menjadi hutan primer. Proses ini membutuhkan waktu lama bahkan hingga ratusan tahun, dengan catatan tidak terjadi gangguan lagi atau diterjang erupsi lagi."
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan