Surabaya: Provinsi Jawa Timur akhirnya keluar dari zona merah atau berisiko tinggi penularan covid-19. Perubahan status itu bisa dilihat di laman www.covid19.go.id/peta-risiko.
"Alhamdulillah, dari 38 kabupaten/kota, sudah tidak ada zona merah lagi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr. Makhyan Jibril, Rabu, 1 September 2021.
Merujuk catatan satgas covid-19 nasional di Jatim, terdapat 20 kabupaten/kota masuk dalam zona oranye atau berisiko sedang penularan covid-19. Sedangkan 18 daerah lainnya berstatus zona kuning atau berisiko rendah penularan.
Rinciannya, 20 daerah zona oranye, yakni Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Magetan, Kabupaten Gresik, Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Kediri.
Selain itu, Kabupaten Lumajang, Kota Blitar, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Batu, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Jember.
Baca: Kota Bandung Butuh 500 Kantong Darah per Hari
Sebanyak 18 daerah zona kuning, yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jombang, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Tuban.
Kemudian, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Pasuruan.
Jibril menjelaskan, beberapa faktor yang membuat Jatim bebas zona merah. Antara lain efektivitas program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai darurat hingga berbasis level yang masih berlangsung hingga kini.
Baca: Polisi Sebut Mobilitas di Jakarta Meningkat Selama PPKM Level 3
"Dari segi kasus, Jatim mengalami penurunan signifikan atau sekitar 80,1 persen, dari yang pernah mencapai puncak 44 ribu kasus per pekan, saat ini 8.000 kasus," imbuhnya.
Begitu juga dari angka kematian yang turunnya 52,2 persen, yakni dari puncak hingga 2.458 kasus per pekan, saat ini 1.393 kasus. Bahkan, dari segi pengujian tes usap PCR mencapai rekor baru, yaitu dari 90.047 per pekan, angka positivity rate di angka 10 persen.
"Pencapaian ini jangan sampai membuat kita lengah. Ayo, jadikan momentum bangkit dari pandemi dan tentunya harus selalu disiplin menjaga protokol kesehatan, serta mempercepat vaksinasi di Jatim," terangnya.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Surabaya: Provinsi Jawa Timur akhirnya keluar dari zona merah atau berisiko tinggi penularan
covid-19. Perubahan status itu bisa dilihat di laman www.covid19.go.id/peta-risiko.
"
Alhamdulillah, dari 38 kabupaten/kota, sudah tidak ada zona merah lagi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr. Makhyan Jibril, Rabu, 1 September 2021.
Merujuk catatan satgas covid-19 nasional di Jatim, terdapat 20 kabupaten/kota masuk dalam zona oranye atau berisiko sedang penularan covid-19. Sedangkan 18 daerah lainnya berstatus zona kuning atau berisiko rendah penularan.
Rinciannya, 20 daerah zona oranye, yakni Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Magetan, Kabupaten Gresik, Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Kediri.
Selain itu, Kabupaten Lumajang, Kota Blitar, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Batu, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Jember.
Baca: Kota Bandung Butuh 500 Kantong Darah per Hari
Sebanyak 18 daerah zona kuning, yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jombang, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Tuban.
Kemudian, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Pasuruan.
Jibril menjelaskan, beberapa faktor yang membuat Jatim bebas zona merah. Antara lain efektivitas program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai darurat hingga berbasis level yang masih berlangsung hingga kini.
Baca: Polisi Sebut Mobilitas di Jakarta Meningkat Selama PPKM Level 3
"Dari segi kasus, Jatim mengalami penurunan signifikan atau sekitar 80,1 persen, dari yang pernah mencapai puncak 44 ribu kasus per pekan, saat ini 8.000 kasus," imbuhnya.
Begitu juga dari angka kematian yang turunnya 52,2 persen, yakni dari puncak hingga 2.458 kasus per pekan, saat ini 1.393 kasus. Bahkan, dari segi pengujian tes usap PCR mencapai rekor baru, yaitu dari 90.047 per pekan, angka positivity rate di angka 10 persen.
"Pencapaian ini jangan sampai membuat kita lengah. Ayo, jadikan momentum bangkit dari pandemi dan tentunya harus selalu disiplin menjaga protokol kesehatan, serta mempercepat vaksinasi di Jatim," terangnya.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)