Pasukan di perbatasan Ethiopia melakukan penjagaan ketat di tengah konflik di Tigray. Foto: AFP
Pasukan di perbatasan Ethiopia melakukan penjagaan ketat di tengah konflik di Tigray. Foto: AFP

PBB: Pengungsi Eritrea Banyak Dibunuh di Tigray

Fajar Nugraha • 12 Desember 2020 17:08

 
Awal pekan ini, pemerintah Ethiopia mengakui pasukan federal menembaki dan menahan sebentar pekerja PBB di wilayah Tigray, menyalahkan mereka karena mencoba mencapai daerah di mana "mereka tidak seharusnya pergi".
 
Dalam pernyataannya pada Jumat, Grandi meminta pemerintah Ethiopia untuk menerapkan langkah-langkah untuk memastikan akses yang aman bagi pekerja kemanusiaan di Tigray.

“Akses seperti itu sangat dibutuhkan agar kami dapat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk pengungsi dan populasi rentan lainnya,” tegas Grandi

Pengungsi kembali

Pernyataan Grandi datang beberapa jam setelah pemerintah Ethiopia mengatakan akan mengembalikan pengungsi Eritrea ke kamp Tigray. Dia  menegaskan bahwa serangan militer yang baru-baru ini diselesaikan terhadap pasukan yang setia kepada TPLF "bukanlah ancaman langsung" terhadap 96.000 pengungsi Eritrea yang terdaftar di Ethiopia.
 
Beberapa kelompok mengatakan empat staf tewas dalam pertempuran itu, setidaknya satu di sebuah kamp pengungsi. "Sejumlah besar pengungsi yang salah informasi keluar secara tidak teratur," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
 
"Pemerintah dengan aman mengembalikan para pengungsi itu ke kamp masing-masing," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa makanan telah diangkut ke kamp.
 
UNHCR tidak diberitahu tentang rencana relokasi pengungsi di Ethiopia.  Babar Baloch, juru bicara UNHCR mengatakan, kepada wartawan di Jenewa menyebut laporan itu "mengkhawatirkan".
 
"Meskipun kami tidak dapat berspekulasi saat ini, setiap refoulement sama sekali tidak dapat diterima,” ungkap Baloch, menyebut Refoulement berarti memaksa pengungsi untuk kembali ke negara asalnya.
 
Ato Addisu, wakil kepala Badan Urusan Pengungsi dan Pemulangan yang dikelola negara, mengatakan, "Kembali ke Eritrea tidak akan pernah terjadi kecuali mereka memintanya sendiri - ini melanggar hukum internasional".
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan