“Semakin pemerintah Israel meningkatkan penindasannya, semakin besar pula akibat yang harus mereka tanggung,” kata Erdogan setelah pertemuan Kabinet di ibu kota Ankara, dikutip dari laman Anadolu pada Rabu, 6 Desember 2023.
“Para penguasa Israel cepat atau lambat akan diadili di pengadilan kemanusiaan, menerima hukuman yang pantas mereka terima, dan mengambil tempat mereka di tong sampah sejarah,” tambah Erdogan.
Baca: Si 'Tukang Jagal Gaza', Julukan untuk Netanyahu dari Erdogan. |
Erdogan juga mengkritik AS dan Eropa atas dukungan tak terbatas mereka kepada Israel. “Jika mereka tidak memberikan dukungan, penguasa negara teroris ini tidak akan bertindak sembarangan,” sesal Presiden Turki itu.
“Negara-negara Barat telah dengan jelas menunjukkan bahwa mereka hanya peduli pada kesejahteraannya, dan terlibat dalam kebrutalan di Gaza, bertindak semata-mata berdasarkan naluri barbar mereka,” ujar Erdogan.
“Lembaga-lembaga seperti Dewan Keamanan PBB, yang menunjukkan impotensi mereka, telah menyimpang dari wadah bersama umat manusia,” ucap Erdogan, seraya menambahkan bahwa ‘dukungan tulus’ dari Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga telah digagalkan oleh anggota tetapnya.
Baca: Erdogan: PM Israel Akan Diadili sebagai Penjahat Perang. |
“Membunuh tanpa ampun anak-anak, wanita, orang-orang yang tidak bersenjata, dan tidak berdaya dengan mesin perang paling modern di dunia adalah sebuah kemalangan yang hanya bisa dilakukan oleh para pemimpin pengecut seperti mereka di Israel,” tegas Erdogan dengan amarah.
“Sudah pasti bahwa Israel, dengan hati dan kaki yang gemetar menghadapi segelintir warga sipil di Gaza, akan hancur ketika dihadapkan dengan tentara yang nyata, kekuatan yang nyata. Kami berharap Pemerintah Israel bisa sadar sebelum kejadian seperti itu terjadi, nasib yang menyakitkan menjadi perlu,” sebut Erdogan.
Menurut Erdogan, satu-satunya cara untuk membawa perdamaian ke wilayah tersebut adalah melalui pembentukan Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, berdasarkan perbatasan tahun 1967. (Alya Sekar Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News