Dalam pidatonya di pertemuan komite Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Istanbul, Erdogan mengatakan, negara-negara Barat yang mendukung Israel memberikan dukungan tanpa syarat untuk membunuh bayi dan terlibat dalam kejahatannya.
Baca: Si 'Tukang Jagal Gaza', Julukan untuk Netanyahu dari Erdogan. |
“Selain menjadi penjahat perang, Netanyahu yang saat ini menjadi penjagal Gaza, akan diadili sebagai penjagal Gaza, sama seperti Milosevic yang diadili,” kata Erdogan, mengacu pada mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic yang diadili karena tuduhan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang di pengadilan di Den Haag.
“Mereka yang mencoba mengabaikan kematian orang-orang tak berdosa dengan menggunakan alasan Hamas, tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan kepada umat manusia,” tambah Erdogan, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa 5 Desember 2023.
Erdogan mengatakan, kelompok kontak negara-negara Muslim, yang dibentuk oleh OKI dan Liga Arab bulan lalu, untuk mengadakan pembicaraan mengenai Gaza dengan negara-negara Barat dan negara-negara lain, akan melanjutkan diskusi hingga pertempuran di Gaza dihentikan. Namun masih banyak lagi yang harus dilakukan.
“Kita harus benar-benar mengevaluasi Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam kerangka ini,” kata Erdogan, sambil menambahkan persenjataan nuklir Israel tidak boleh dilupakan.
Erdogan, yang telah lama menyerukan agar Dewan Keamanan PBB direformasi menjadi lebih inklusif, juga mengatakan bahwa PBB telah gagal dalam uji coba di Gaza dan menyerukan reformasi yang mendesak. Erdogan mengulangi pernyataan bahwa lima anggota tetap Dewan Keamanan (Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris dan Prancis) tidak mewakili dunia.
“Upaya tulus Sekretaris Jenderal Antonio Guterres disabotase oleh anggota Dewan Keamanan,” kata Erdogan.
“Tidak seorang pun dari kita harus menerima sistem ini. Struktur seperti itu tidak mungkin membawa perdamaian atau harapan bagi umat manusia,” pungkas Erdogan. (Alya Sekar Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News