Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

Diminta Bebaskan Dermawan yang Dipenjara, Erdogan Ancam Usir 10 Dubes

Fajar Nugraha • 22 Oktober 2021 07:00

 
Namun keputusan itu dibatalkan dan dia juga didakwa melakukan spionase dan berusaha menggulingkan pemerintah sehubungan dengan kudeta militer yang gagal pada 2016.
 
Kavala menghadapi hukuman seumur hidup di penjara tanpa pembebasan bersyarat jika terbukti bersalah. Aktivis tersebut telah menolak semua tuduhan terhadapnya sementara kelompok hak asasi manusia mengecam kasus tersebut sebagai bermotif politik.

Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menyerukan "pembebasan segera" Kavala pada 2019, menyatakan bahwa pemenjaraannya dimaksudkan untuk membungkamnya, dan tidak didukung oleh bukti kriminal apa pun. Pihak berwenang Turki telah mengabaikan keputusan itu.
 
Dewan Eropa mengatakan akan memulai proses pelanggaran terhadap Turki jika Kavala tidak dibebaskan pada akhir November.
 
Sidang berikutnya di Turki dalam kasus Kavala akan diadakan pada 26 November, lebih dari empat tahun setelah dia pertama kali dipenjara.
 
Secara terpisah, jaksa Turki juga telah memerintahkan penangkapan 158 personel militer, termasuk 33 perwira yang bertugas, dalam operasi yang menargetkan pendukung Fethullah Gulen. Gulen, seorang ulama Muslim, telah disalahkan oleh pemerintah Turki atas upaya kudeta yang gagal pada 2016.
 
Mantan sekutu Erdogan itu tinggal di pengasingan di Amerika Serikat dan menyangkal kaitan apapun dengan kudeta. Investigasi terbaru, yang membentang di 41 provinsi, adalah bagian dari tindakan keras selama lima tahun terhadap jaringan Gulen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan