Vaksin Pfizer-BioNTech digunakan untuk vaksinasi covid-19 anak-anak. Foto: AFP
Vaksin Pfizer-BioNTech digunakan untuk vaksinasi covid-19 anak-anak. Foto: AFP

Kasus Covid-19 Meningkat, Israel Mulai Vaksinasi Anak

Medcom • 23 November 2021 17:52
Yerusalem: Pemerintah Israel mulai meluncurkan vaksinasi Pfizer-BioNtech covid-19 untuk anak berusia 5 hingga 11 tahun pada Senin, 22 November 2021. Mereka optimis langkah ini dapat mengalahkan peningkatan penularan virus.
 
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 23 November 2021, gelombang penularan keempat yang melanda Israel pada Juni, mulai mereda pada September lalu. 
 
Namun, selama dua minggu terakhir atau tingkat reproduksi virus yang tetap di bawah satu selama dua bulan, diketahui mulai meningkat. Bahkan, telah melewati ambang batas tersebut, menunjukkan virus dapat kembali menyebar secara eksponensial.

Kasus harian covid-19 pun dilaporkan meningkat selama beberapa hari terakhir. Setengah dari infeksi yang dikonfirmasi saat ini di antara anak-anak berusia 11 tahun ke bawah.
 
Terdapat 9,4 juta penduduk Israel relatif muda, dengan sekitar 1,2 juta anak-anak dalam kelompok usia 5-11 tahun. Menurut Kementerian Kesehatan Israel, kelompok itu terdiri lebih dari sepertiga kasus baru pada November.
 
Para ilmuwan dan pejabat meragukan negara yang memiliki populasi sebanyak 9,217 juta jiwa tersebut dapat mencapai “kekebalan komunitas”, kecuali para anak divaksinasi.
 
Pemangku kebijakan Israel juga mengatakan, vaksinasi anak-anak yang lebih kecil bukan hanya untuk menghentikan penularan virus. Namun, melindungi kesehatan individu mereka. 
 
Dalam sepekan terakhir, mereka telah menekankan, meskipun covid-19 jarang mencapai tingkat keparahan terhadap anak kecil, terdapat banyak yang tidak sama sekali menunjukkan gejala, tetapi dapat membawa risiko dalam jangka panjang.
 
Kementerian Kesehatan Israel memperkirakan satu dari 3,500 anak yang tertular covid-19 akan mengalami Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C). Bagian tubuh menjadi meradang, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, dan organ pencernaan. 
 

 
Sebagian besar anak yang menderita kondisi tersebut memerlukan perawatan intensif dan satu hingga dua persen meninggal dunia. Para pejabat telah mencatat risiko gejala yang berkepanjangan, seperti gangguan tidur, nyeri otot, kehilangan penciuman dan pengecapan, sakit kepala dan batuk, umumnya dikenal sebagai “long covid-19”.
 
Survei Kementerian Kesehatan Israel terhadap lebih dari 13 ribu anak menunjukkan, sekitar 11 persen dari mereka menderita gejala yang berkepanjangan. Dimana, 1,8 persen hingga 4,6 persen, tergantung pada usia mereka enam bulan setelah pemulihan.
 
“Semua fenomena ini bisa menjadi parah dan kami ingin mencegahnya,” kata Menteri Kesehatan Israel, Nitzan Horowitz kepada anggota parlemen pada Senin.
 
Vaksinasi bagi para anak dimulai pada Senin, di alun-alun Tel Aviv. Sedangkan, kampanye akan dimulai secara nasional pada Selasa. 
 
Sebuah jajak pendapat oleh penyedia layanan kesehatan Israel, Maccabi menemukan, 41 persen orang tua dari anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun yakin akan memvaksinasi anak mereka. Sementara 21 persen menyatakan, ragu-ragu dan 38 persen tidak akan memvaksinasi anak mereka.
 
Pemerintah Israel telah mencatat, 1,3 juta total kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari delapan ribu orang meninggal sejak awal pandemi.
 
Menurut Kementerian Kesehatan Israel, sekitar 57 persen populasi Israel divaksinasi secara penuh. Hal tersebut menandai, mereka telah menerima suntikan ketiga atau belum lima bulan sejak menerima suntikan kedua. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan