Pada Mei, Palestina menghentikan koordinasi dengan Israel, dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan itu sebagai tanggapan terhadap rencana Israel untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang sudah diduduki secara ilegal.
Israel membekukan rencana pencaplokannya pada Agustus sebagai bagian dari kesepakatan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab.
Palestina pada November mengatakan, mereka melanjutkan kerja sama sipil dan keamanan dengan Israel yang telah ditangguhkan karena aneksasi.
Pengumuman itu muncul sekitar dua minggu setelah kandidat Demokrat Joe Biden mengalahkan petahana Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.
Abbas sejak itu mengindikasikan dia akan membatalkan boikot politik tiga tahunnya terhadap Gedung Putih.
“Saat ini kami mengirimkan pesan yang jelas tidak hanya kepada Israel, tidak hanya kepada pemerintahan Biden tetapi juga kepada orang-orang Eropa dan banyak lainnya bahwa Palestina dan Palestina siap untuk terlibat kembali sepenuhnya dengan Israel,” Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al- Maliki mengatakan dalam konferensi video 26 November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News