Baca: Biden Tidak Akan Hukum MBS atas Pertimbangan Hubungan Bilateral.
Amerika Serikat fokus pada ‘perilaku masa depan’ Arab Saudi dan mengharapkan Negeri Petrodolar meningkatkan catatan hak asasi manusianya.
"Kami sangat fokus pada perilaku di masa depan dan itu adalah bagian dari mengapa kami menganggap ini bukan sebagai perpecahan, tetapi sebagai kalibrasi ulang hubungan AS-Saudi,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pada konferensi pers.
Amerika Serikat pada Jumat mengumumkan sebuah laporan yang mengatakan putra mahkota menyetujui operasi pada 2018 untuk "menangkap atau membunuh" Khashoggi. Mereka juga mengeluarkan beberapa sanksi terhadap warga negara dan entitas Arab Saudi. Laporan itu ditolak oleh Arab Saudi, mengklaimnya "negatif, salah dan tidak dapat diterima."
"Kami mencoba membahas masalah sistemik yang mendasari pembunuhan brutal Jamal Khashoggi," kata Price.
Amerika Serikat menyambut baik pembebasan dua aktivis hak asasi manusia baru-baru ini di Arab Saudi. Tetapi di saat bersamaan meminta Riyadh untuk berbuat lebih banyak dengan mencabut larangan perjalanan pada mereka.
Baca: AS Desak Arab Saudi Bubarkan Unit di Balik Pembunuhan Khashoggi.
"Kami mendesak Arab Saudi untuk mengambil langkah tambahan - untuk mencabut larangan perjalanan bagi mereka yang dibebaskan, untuk meringankan hukuman dan menyelesaikan kasus-kasus seperti para aktivis hak-hak perempuan dan lainnya," katanya.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada Senin bahwa Amerika Serikat berhak memberikan sanksi kepada Mohammed bin Salman.
Khashoggi, seorang warga AS yang menulis untuk bagian opini di Washington Post, dibunuh dan dipotong-potong oleh tim operasi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News