Jaksa di Provinsi Balikesir mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 17 tersangka yang terkait dengan struktur FETO di antara para guru. Pasukan polisi menangkap semua 17 dalam operasi simultan di 12 provinsi.
Sementara itu, polisi menangkap dua tersangka FETO di distrik Ilkadim dan Atakum di Provinsi Samsun, sebagai bagian dari penyelidikan terhadap struktur FETO lainnya.
Juga sebagai bagian dari penyelidikan struktur organisasi teroris di Kementerian Kesehatan, jaksa mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk sembilan dokter, termasuk satu petugas aktif, dan seorang perawat. Upaya untuk menangkap tersangka yang tersisa sedang dilakukan.
FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gulen, disebut-sebut mengatur kudeta yang dikalahkan pada 15 Juli 2016 yang menyebabkan 251 orang tewas dan hampir 2.200 terluka.
Ankara juga menuduh FETO berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, terutama militer, polisi, dan pengadilan.
Sejak upaya kudeta, puluhan ribu tersangka FETO telah ditangkap, termasuk banyak di angkatan bersenjata, polisi, sistem peradilan, dan sektor pendidikan.
Penjara 648 tahun
Penangkapan ini menyusul sebuah vonis menakjubkan atas mantan pilot tempur Turki. Pilot itu divonis penjara 648 tahun.Baca: Dituduh Terlibat Kudeta, Pilot Turki Divonis 648 Tahun Penjara.
Dalam sebuah persidangan terbaru, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Minggu, 6 Desember 2020, pengadilan menjatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup kepada sejumlah perwira militer dari Pangkalan Udara Akinci.
Salah satu yang dijatuhi vonis adalah mantan letnan pilot Mustafa Ozkan, dan beberapa warga sipil yang dituding membantunya menjalankan rencana kudeta. Selain vonis penjara seumur hidup, Ozkan juga divonis 648 tahun penjara atas tuduhan menggulingkan tatanan konstitusional Turki dan percobaan pembunuhan.
Saat berlangsungnya percobaan kudeta, Ozkan disebut pengadilan Turki telah menerbangkan pesawat jet tempur F-16 di langit Ankara. Kala itu ia disebut telah membombardir beberapa markas polisi, yang menewaskan dua orang dan melukai 39 lainnya.
Awalnya Ozkan membantah terlibat dalam percobaan kudeta, dengan mengaku tidak menerbangkan pesawat pada malam itu. Namun tim jaksa berhasil membuktikan sebaliknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News