Tentara Guinea kuasai pemerintahan saat ini. Foto: AFP
Tentara Guinea kuasai pemerintahan saat ini. Foto: AFP

Blok Afrika Barat Adakan Pertemuan Darurat Terkait Kudeta Guinea

Fajar Nugraha • 09 September 2021 07:58

 
Ketika dihadapkan dengan diskusi serupa di Mali tahun lalu, ECOWAS memberlakukan sanksi ekonomi di negara itu. Tetapi kemudia mereka mencabutnya setelah militer yang berkuasa di Mali berkomitmen untuk memulihkan pemerintahan sipil.
 
Doumbouya, beberapa jam setelah mengambil alih kekuasaan di Conakry, muncul di televisi dan menuduh pemerintah Conde melakukan "korupsi endemik" dan "menginjak-injak hak warga negara".

Dia telah berjanji untuk membuka pembicaraan tentang pembentukan pemerintahan baru, tetapi belum jelas kapan, atau dalam bentuk apa, ini akan terjadi.
 
"Pemerintah yang akan dilantik adalah persatuan nasional dan akan memastikan transisi politik ini," cuit Doumbouya pada Selasa.

Bebas dan demokratis

Pada hari yang sama, militer membebaskan sekitar 80 lawan politik Conde yang ditahan di bawah kekuasaannya. Ismael Conde, salah satu tahanan, mengatakan kepada AFP setelah dibebaskan bahwa dia berdoa untuk "era baru bagi Guinea".
 
Aktivis oposisi itu pernah menjadi anggota partai politik Conde, tetapi dia membelot dan kemudian dipenjara karena menyarankan agar presiden diusir dengan paksa.
 
Baca: Alasan Kolonel Mamady Doumbouya Lakukan Kudeta di Guinea.
 
"Kami pergi dengan semangat untuk melanjutkan perjuangan untuk Guinea yang bebas dan demokratis," tegas Ismael Conde.
 
Ketidakpuasan publik di Guinea telah muncul selama berbulan-bulan atas ekonomi yang dilanda covid-19 dan kepemimpinan Conde, yang menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis pada 2010 dan terpilih kembali pada 2015.
 
Tetapi tahun lalu, Conde mendorong konstitusi baru yang memungkinkannya mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga pada Oktober 2020.
 
Langkah itu memicu demonstrasi massal di mana puluhan pengunjuk rasa tewas. Conde memenangkan pemilihan tetapi oposisi politik menyatakan bahwa jajak pendapat itu palsu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan