Pada Oktober 2021, penyerang yang mengendarai sepeda motor membunuh sepuluh orang di sebuah masjid dekat Tizigorou saat salat malam.
Rabu lalu sebuah alat peledak rakitan menewaskan lima tentara Nigerien di barat daya negara Sahel, menurut kementerian pertahanan. Ledakan itu terjadi di distrik Gotheye di Tillaberi.
Niger Barat selama bertahun-tahun menghadapi serangan jihad, meskipun ada upaya pasukan internasional yang dikerahkan ke wilayah Sahel yang lebih luas untuk memerangi pemberontak.
Niger, negara termiskin di dunia menurut Indeks Pembangunan Manusia PBB, harus menghadapi dua pemberontakan jihadis.
Mereka telah menghadapi kelompok-kelompok seperti
Islamic State in the Greater Sahara (ISGS) di barat, serta Boko Haram dan Islamic State West Africa Province (ISWAP) di tenggara, dekat perbatasan dengan Nigeria.
Tetangga Niger, Mali, telah berjuang untuk menahan pemberontakan jihad brutal yang pertama kali muncul pada 2012, sebelum menyebar ke Burkina Faso dan Niger.
Ribuan tentara dan warga sipil tewas dan dua juta orang mengungsi akibat konflik di seluruh Sahel, di mana Mali tetap menjadi pusatnya.
Prancis mengumumkan penarikan militer pekan lalu karena perselisihan dengan junta militer Mali, yang merebut kekuasaan pada 2020 dan sejak itu menentang seruan internasional untuk segera memulihkan pemerintahan sipil.