"Sebelumnya, mereka menggunakan peluru tajam. Sekarang, mereka menggunakan peluru karet,” kata Farhoud.
Seorang pasien yang didorong untuk menjalani operasi mengalami cedera limpa setelah terkena peluru karet.
Siraj, 24, duduk di kursi roda dengan jins robek dari kakinya, yang keduanya dibalut kain kasa putih. Cat putih menutupi kemejanya sejak pagi hari bekerja merenovasi apartemen.
Dia mengatakan dia pergi dari tempat kerja ke Al-Aqsa untuk berdoa dan terluka ketika polisi Israel memasuki masjid dan mulai menembakkan granat kejut.
"Mereka menembak semua orang tua dan muda. Mereka menembakkan granat setrum ke arah saya dan mengenai kaki saya. Saya merasakan sakitnya dan saya berharap itu mereda,” jelasnya.
“Tindakan Israel telah berfungsi untuk memprovokasi para pemuda,” kata Siraj.
Para pemimpin Israel bersikeras bahwa polisi bertindak sebagai tanggapan terhadap para perusuh yang terlibat dalam provokasi berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News