Raja Yordania Abdullah II beri pesan keras kepada pihak yang ingin guncang istana. Foto: AFP
Raja Yordania Abdullah II beri pesan keras kepada pihak yang ingin guncang istana. Foto: AFP

Pesan Keras Raja Yordania Terkait Perlawanan dari Adik Tiri

Surya Perkasa • 05 April 2021 06:40

 
Dalam videonya, Hamzah yang kini berusia 41 tahun, menuduh kelas penguasa Yordania melakukan korupsi dan mencekik kebebasan berekspresi.
 
"Saya bukan bagian dari konspirasi atau organisasi jahat atau kelompok yang didukung asing, seperti yang selalu menjadi klaim di sini bagi siapa pun yang berbicara," ujar Hamzah dalam videonya tersebut.

“Kecintaan saya pada negara dilihat sebagai kejahatan yang layak diisolasi, diancam dan sekarang dihentikan,” tegasnya.
 
Hamzah adalah sosok yang populer di Yordania, secara luas dianggap saleh dan sederhana. Tetapi dalam pidatonya di televisi, Safadi melukiskan gambaran yang jauh berbeda, menuduh pangeran itu terlibat dalam plot rahasia yang akan merugikan keamanan nasional seandainya tidak digagalkan pada menit terakhir.
 
"Ketika mereka (layanan keamanan) mencegat komunikasi tertentu yang berbicara tentang jam nol, maka jelas bahwa mereka (tersangka komplotan) berpindah dari desain dan perencanaan ke tindakan," ucap Safadi.
 
"Akibatnya, aparat keamanan dan intelijen harus bergerak mencekik saat lahirnya plot jahat ini,” imbuhnya.
 
Safadi tidak menjelaskan secara spesifik tentang dugaan persekongkolan tersebut atau mengatakan apa yang diklaim negara lain telah terlibat.
 
Namun dia mengatakan bahwa sekitar 14 hingga 16 rekan Hamzah telah ditangkap, selain dua mantan pejabat senior, Bassem Awadallah dan Sharif Hassan bin Zaid, seorang anggota keluarga kerajaan. Awadallah adalah mantan menteri kabinet dan pernah menjadi kepala istana kerajaan.
 
Safadi mengatakan Hamzah telah diperingatkan Sabtu oleh panglima militer negara itu untuk menghentikan kegiatannya tetapi menolak permintaan itu. Dia mengklaim pangeran merekam percakapan, meneruskannya ke sumber asing dan mengeluarkan pesan videonya "dalam upaya untuk memutarbalikkan fakta dan untuk mendapatkan simpati di dalam negeri dan internasional." Dia mengatakan aktivitas pangeran adalah "hasutan dan upaya untuk memobilisasi warga melawan negara."
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan